CakapCakap – PT Pertamina (Persero) sedang merencanakan masyarakat bisa membeli Pertalite dan BBM Solar Subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina. Namun sebenarnya amankah menggunakan handphone (HP) saat sedang di pom bensin?
Pengamat Telekomunikasi, Ridwan Effendi mengatakan untuk penggunaan perangkat ponsel di SPBU masih aman. Meskipun di kalangan ahli masih ada kontroversi terkait hal tersebut.
“Penggunaan HP di SPBU sebetulnya di kalangan ahli masih ada kontroversi. Ditinjau dari sisi radiasi sebetulnya sangat kecil,” kata Ridwan kepada CNBC Indonesia, Selasa, 28 Juni 2022.
Dia menjelaskan yang paling dikhawatirkan adalah radiasi yang bisa menyebabkan ionisasi. Dengan begitu bisa memicu percikan api.
Sementara pada instalasi kilang minyak dan gas, ada zona tertentu yang sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan perangkat yang memicu radiasi.
“Yang dikhawatirkan adalah radiasi yg menyebabkan ionisasi sehingga memicu percikan api. Walaupun begitu Di instalasi kilang minyak dan gas, pada suatu zona tertentu sama sekali tidak diizinkan perangkat yg bisa menyebabkan radiasi. Kalau di SPBU sih Insya Allah aman,” jelasnya.
Pengamat Telekomunikasi, Ian Yosep juga mengungkapkan hal serupa. Handphone aman digunakan karena secara desain sudah memenuhi syarat keamanan dengan SPBU atau bahan bakar.
“Sebenarnya yg berbahaya adalah elektrostatic-nya, misal pakai casing yang salah. Seperti kita seakan akan kesetrum kalau pegang sesuatu. Seperti listrik kecil,” kata Ian.
“Jadi untuk HP sebenarnya aman karena desainnya memang sudah memenuhi syarat keamanan dekat dengan SPBU atau bahan bakar”.
Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) mewajibkan seluruh konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Solar Subsidi mendaftarkan dirinya agar bisa mendapatkan kedua jenis tersebut. Pendaftaran tersebut dibuka mulai 1 Juli 2022 mendatang dan melalui website MyPertamina.
“Intinya konsumen ini di data terlebih dahulu, mau daftar pakai handphone, pakai komputer bisa. Kita sambil uji coba, ketika mereka sudah registrasi, dan akan mengisi BBM Pertalite nanti operator SPBU akan melihat apakah kendaraan tersebut sudah terdata di MyPertamina,” ungkap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia.