CakapCakap – Cakap People! Sampah manusia tidak hanya menjadi masalah di Planet Bumi, tetapi ternyata juga telah mengotori permukaan Planet Mars.
Sampah manusia yang telah mengotori permukaan Planet Mars ini tertangkap kamera Perseverance Mars Rover of NASA.
Sebagai informasi, perseverance adalah wahana penjelajah Mars yang dibuat oleh Jet Propulsion Laboratory untuk digunakan dalam misi Mars 2020.
Misi utama penjelajahan Perseverance NASA adalah berburu tanda-tanda kehidupan mikroba pruba di dekat lokasi pendaratan Kawah Jezero, sebuah delta sungai purba di Planet Mars. Misi ini telah mendarat sejak tahun lalu.
Kabar mengenai sampah manusia yang mereka temukan ini sebenarnya telah diunggah dalam akun Twitter.
Tim menemukan sampah manusia di Mars berupa lapisan foil yang mengkilap, dan diperkirakan sebagai bagian dari selimut termal, yakni bahan yang digunakan untuk mengontrol suhu.
“Tim saya telah melihat sesuatu tidak terduga: Ini adalah bagian dari selimut termal yang mereka pikir mungkin berasal dari tahan turun saya, paket jet bertenaga roket yang menurunkan saya pada hari pendaratan di tahun 2021,” dikutip Kompas.com dari akun resmi NASA’s Perseverance Mars Rover, Kamis, 16 Juni 2022.
“Mengejutkan menemukan (sampah manusia) ini di sini (Planet Mars),” tulis tim tersebut.
Lokasi penemuan sampah manusia di Mars tersebut diketahui berada tidak begitu jauh dari lokasi penurunan robot penjelajah yang telah dikirimkan oleh tim.
Jarak lokasi ditemukannya sampah manusia tersebut dengan lokasi penurunan robot penjelajah Planet Mars adalah sekitar 2 km lebih jauhnya.
“Apakah potongan ini mendarat di sini setelah itu (penurunan robot tersebut), atau tertiup angin ke sini?” tanya mereka.
Dilansir dari Science Alert, Jumat, 17 Juni 2022, penemuan potongan benda diduga sampah dari manusia di planet ini bukanlah yang pertama kalinya.
Ternyata, sampah manusia di Mars ini, sudah pernah ditemukan pada bulan April lalu.
“Perseverance memiliki pendaratan Mars yang terdokumentasi terbaik dalam sejarah, dengan kamera menunjukkan segalanya milai dari mengembangnya parasut sampai pendaratan,” kata Ian Clark, mantan insinyur sistem Perseverance.
Ian Clark saat ini telah memimpin upaya untuk mengangkut sampel Mars kembali ke Bumi di JPL di California Selatan.
Ia berharap bahwa sampel-sampel yang didapatkan dari Mars itu dihimpun dalam data set informatika teknik, yang kemudian dipelajari lalu direncakan untuk dikembalikan lagi sampel tersebut ke Mars.
Namun, jika memang tidak bisa dilakukan seperti itu, Clark menyebutkan bahwa tangkapan foto mengenai sampah manusia di Mars itu juga masih termasuk hal yang fenomenal dan menginspirasi.
Sebelum kabar foto terbaru sampah selimut termal untuk alat pengukur suhu ini didapatkan, ada pula Helikopter Ingenuity yang menangkap pandangan sekilas tentang sampah antariksa buatan manusia, yakni roda pendarat yang membantunya, dan penjelajah Perseverance, sampi ke Mars.
Benda yang banyak tertinggal di antariksa
Adapun fragmen misi atas benda-bedan yang tertinggal di luar angkasa seperti sepatu bot, sekop, dan seluruh kendaraan yang ditinggalkan misi Apollo di Bulan.
Benda-benda yang tertinggal tersebut dapat mencemari benda-benda planet yang masih asli.
Ketika orbit Bumi semakin padat dengan satelit dan sampah antariksa, maka meninggalkan Bumi untuk melakukan eksplorasi ruang angkasa menjadi semakin berbahaya.
Ditambah lagi semua sampah luar angkasa yang mengelilingi Bumi, termasuk satelit yang mati, booster yang terbakar, obeng, parasut, dan sisa makanan lainnya juga dapat berbahaya bagi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Namun, pembatasan yang melindungi ruang dari polusi masih sedikit. Hukum luar angkasa saat ini tidak banyak berubah sejak Perjanjian Luar Angkasa, yang disepakati pada tahun 1967 dan tidak terlalu rinci.