Ini yang Membuat Bisnis Online Kamu Gagal Total

Apapun bentuk sebuah bisnis, selalu dimulai dengan prinsip dan tujuan memenuhi kebutuhan orang lain dan juga membangun kredibilitas. Hal yang sama juga berlaku buat kamu yang ingin bergerak di kancah bisnis online. Hanya saja, untuk bisnis online ada sedikit pengecualian karena sifatnya yang berbeda.

FYI, di bidang bisnis online hambatan untuk mendirikan perusahaan relatif rendah. Akibatnya, tidak sedikit yang terkecoh dan bisnisnya gagal hanya karena yang bersangkutan lebih banyak memikirkan soal profit yang berlebih atau terlampau menampilkan fitur seakan-akan sanggup memenuhi kebutuhan banyak orang.

Maka dari itu, kalau kamu benar-benar berminat menggarap bisnis online, ada baiknya berhati-hati dan waspada agar tidak terjebak pada ilusi yang kamu buat sendiri. Berikut adalah hal yang membuat bisnis online kamu bangkrut dan terpaksa gulung tikar.

Tidak khawatir soal uang

Rasa optimis memang harus dipelihara, tapi jangan sampai optimisme yang sama juga berlaku pada uang. Namanya juga bisnis online, perusahaan kamu bisa jadi kekurangan uang dalam jumlah banyak jauh hari sebelum bisnis kamu terlihat menguntungkan. Maka dari itu, agar kamu tetap dalam koridor kewarasan dan kesadaran. Maka kamu harus mengerti betul berapa uang yang sudah kamu keluarkan untuk bisnis ini dan berapa kecepatan pengeluaran dibuat.

Hanya dengan begitu kamu bisa tahu kapan kira-kira harus mendapatkan income lebih agar tidak kehabisan uang. Jika tidak, kemungkinan besar kamu bakalan mengais uang ke investor saat uangmu sudah kempis, bro.

Menjual dengan harga terlampau rendah

Kamu tak perlu ragu menempatkan harga untuk produk kamu, gaes, meski ini di kancah online dan sudah ada orang yang memproduksi dan memasarkannya. Banting harga atau memasang harga jual yang terlampau rendah dan tidak sanggup mendatangkan profit, hanya akan menciptakan bencana buat kamu. So, pertimbangkan banyak hal sebelum mematok harga jual. Pikirkan dan masukkan unsur biaya promosi, bahan baku, proses produksi, tenaga kerja, hingga tarif harga listrik atau energi lainnya.

Tidak punya rencana penyerangan

Mereka yang seperti ini kebanyakan berdalih bahwa untuk pebisnis dibutuhkan intuisi. Memang benar, bro. Tapi, bagaimanapun juga, meski kamu enggan menyusun sebuah business plan yang matang, kamu tetap membutuhkan satu rencana. Kebanyakan orang menganggap business plan layaknya sebuah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Mereka yang seperti ini tidak menyadari arti penting sebuah perencanaan.

Ingat, perencanaan dalam hal ini bukanlah berupa draft dokumen puluhan halaman belaka. Yang dimaksud dengan perencaan kurang lebih layaknya sebuah strategi. Tapi, kamu harus tahu siapa saja kustomer kamu atau orang seperti apa yang menjadi kustomer kamu, apa yang kamu jual dan barang seperti apa yang membuat orang rela merogoh koceknya lebih dalam agar barang  yang ditawarkan padanya pun terbeli.

Mengabaikan layanan pelanggan

Di tengah gempita bisnis yang tak pernah surut, satu-satunya penghubung perusahaan dengan dunia luar adalah layanan pelanggan alias customer service. Keberadaan divisi ini sangat membantu mereka yang ada di luar sana untuk berkomunikasi secara langsung dengan kamu selaku penjual barang atau jasa. So, jangan pernah mengabaikan keberadaan fitur layanan pelanggan, mengingat para customer cenderung akan melirik website kamu begitu mereka merasakan pengalaman bagus saat menggunakan produk kamu. Pastikan fitur customer service ini aktif, entah itu dalam bentuk chat, email atau telepon.

Terlalu fokus pada hal sepele

Ini sering juga dilakukan oleh pebisnis online. Ketimbang mengurus bisnis mereka atau mempelajari hal yang memang benar-benar dibutuhkan untuk kemajuan bisnis, sejumlah orang malah terjebak menggarap hal-hal sepele seperti mengurus mencari logo yang paling pas dan representatif untu kbisnis mereka.****