CakapCakap – Cakap People! Pihak kepolisian Fiji dan agen Biro Investigasi Federal (FBI) menyita kapal pesiar “Amadea” di sebuah dermaga pada Kamis, 5 Mei 2022, dua hari setelah pengadilan Fiji mengeluarkan surat perintah dari Amerika Serikat atas dugaan pencucian uang.
Pengadilan Tinggi Fiji pada Jumat, 6 Mei 2022, akan memutuskan apakah superyacht senilai $300 juta (Rp4,3 triliun) itu bisa dipindahkan dari Fiji setelah pengacara pembela mengajukan banding atas penyitaan tersebut.
FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis yang dilampirkan pada surat perintah penyitaan AS bahwa pihak berwenang Fiji telah menemukan dokumen di Amadea yang menunjukkan pelanggaran hukum AS di mana Kerimov dikenai sanksi pada 2018.
“Ada alasan untuk percaya Kerimov dan mereka yang bertindak atas namanya dan untuk keuntungannya menyebabkan transaksi dolar AS untuk pengoperasian dan pemeliharaan Amadea dikirim melalui lembaga keuangan AS, setelah beberapa waktu Kerimov ditunjuk oleh Departemen Keuangan,” kata FBI.
Kapal tersebut menelan biaya operasional sebesar $25 juta hingga $30 juta (Rp362 hingga 435 miliar), katanya.
Pengacara untuk pemilik terdaftar superyacht, perusahaan Kepulauan Cayman Milemarin Investments, telah membantah bahwa pemiliknya Kerimov. Pengacara kapal, Feizal Haniff, menolak berkomentar kepada Reuters, Jumat, 6 Mei 2022.
AS menuduh Kerimov telah secara menguntungkan memiliki Amadea sejak Agustus 2021, tetapi bukti untuk klaim ini telah disunting dalam surat perintah. FBI menyebut kapal pesiar Amadea mencoba menghindari kepolisian setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
“Amadea mematikan sistem informasi otomatis (AIS) pada 24 Februari 2022, segera setelah dimulai invasi Rusia ke Ukraina,” kata FBI.