Ini bukan pernyataan berbau Valentine atau romantika drama Hollywood, gaes. Baru-baru ini diketahui bahwa kebiasaan menggandeng tangan pasangan kamu berkontribusi besar dalam melawan depresi, meredakan nyeri yang entah sakitnya ada dimana, dengan cara mensinkronisasikan gelombang otak kedua manusia yang bergandengan. Mirip banget dengan gadget, ya.
Tapi, kamu gak bisa asal gandeng, bro. Ya, pastinya hasil riset ini baru bisa dipertanggungjawabkan pada kedua orang yang saling memadu kasih. Tidak ada rasa cinta dan chemistry, asal pegang tangan orang, tidak menghasilkan dampak apapun, bro!
Hal ini terkuak setelah kajian psikologis dan medis yang dilakukan berkat kerja sama para peneliti dari University of Colorado Boulder di Amrik dengan para Yahudi jenius di University of Haifa di Israel sono. Menurut mereka, bergandengan tangan berkontribusi besar dalam menciptakan empati sehingga satu sama lain merasa lebih tenang dan nyaman. Dan, perlahan tapi pasti, gelombang otak kedua insan yang memadu kasih ini menjadi sama persis. Begitu gelombang otak sama persis, gaes, rasa sakit yang dirasakan pasangan kamu atau kamu sendiri bakalan sirna. Cinta memang menaklukkan segalanya, ya.
So, kalau kamu ingin hubungan cinta kamu dan kesehatan mental kamu membaik, jangan pernah menjadi sosok manusia yang benar-benar modern dan menjadi korban gadget. Sering-seringlah berinteraksi secara fisik seperti bergandengan tangan. Ketimbang naik mobil berdua, kenapa kamu dan pasangan kamu tidak menyusuri trotoar Jakarta yang macet itu dengan bergandengan tangan. Dijamin, deh, banyak orang yang mupeng dengan romantisme yang kamu sebarkan. Sudah begitu, menyehatkan pula.
Di mata para peneliti, bergandengan tangan merupakan perwujudan ‘interpersonal synchronization’ yang berfungsi dalam membuat partner kita punya kadar psikologis sama persis dengan yang kita miliki. Kamu bahagia sementara pasangan kamu sedang bete, dengan bergandengan tangan, kamu berdua akan sampai pada tahap emosi dan psikologi yang jauh lebih baik. Mungkin sulit kamu sadari, pasangan kamu yang tadinya bete akan menjadi lebih rileks dan santai. Merugilah mereka yang jomblo.
Untuk menguji hipotesis mereka, para peneliti menggunakan respondenyang terdiri dari 22 pasangan heteroseksual dengan rentang usia 23 hingga 32 tahun yang sudah bersama-sama selama kurang lebih setahun. Kesemua responden dipasang alat EEG untuk mengetahui aktifitas gelombang otak mereka. Skenarionya bermacam-macam, mulai dari duduk sendiri dan tidak bersentuhan, duduk bareng dan tangan bersentuhan, dan duduk di ruang terpisah. Mereka juga memberlakukan uji ketidaknyamanan pada pihak perempuan dengan membuat lengan terasa panas barang sebentar.
Ternyata, ketika keduanya bareng, bersentuhan atau tidak, sinkronisasi gelombang otak yang dicapai adalah tingkat alfa-mu yang erat kaitannya dengan fokus pada satu hal. Begitu keduanya bersentuhan sementara pihak wanita tadinya merasa kesakitan, maka sinkronisasi gelombang otak keduanya pun meningkat drastis. Ketika sang wanita merasa nyeri dan pasangan prianya tidak bisa menyentuh kekasihnya, proses sinkronisasi gelombang otak antara keduanya pun hilang. Temuan ini pas banget dengan hasil riset sebelumnya yang menunjukkan kalau sinkronisasi denyut jantung dan pernafasan berhenti total ketika pihak pria tidak bisa menggandeng tangan kekasihnya untuk meredakan rasa sakit yang mendera pihak wanita. Duh, frasa belahan hati ternyata benar-benar eksis, ya.
Tes lain memperlihatkan bahwa ketika pihak pria memperlihatkan empati terhadap rasa sakit yang dirasakan pihak wanita, maka sinkronisasi gelombang otak keduanya langsung bekerja dengan laju tinggi. Semakin sering dan intens keduanya mensinkronisasi gelombang otak, semakin sirna rasa sakit yang diderita pihak wanita.
Kesimpulannya, jangan pernah meremehkan arti bergandengan tangan, bro. Hidup kamu bakalan terasa lebih indah, bukan karena dunia milik berdua melainkan karena saling berbagi rasa suka dan duka. Cieee…****
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Unik! Wanita ini Hasilkan Rp 623 Juta hanya dengan Pelukan | Cakap Cakap