in ,

Penerima Vaksin Janssen (J&J) Bisa Lanjut Vaksinasi Booster

Penerima vaksin Janssen (J&J) dapat memperoleh vaksin booster jenis Moderna.

CakapCakapCakap People! Penerima vaksin jenis Janssen (J&J) 1 dosis yang mendapatkan satu kali penyuntikan berhak untuk mendapatkan vaksinasi lanjutan (booster). 1 kali penyuntikan vaksin Janssen sama dengan 2 dosis vaksinasi primer.

Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI nomor SR.02.06/II/1188/2022 tentang Penambahan Regimen Vaksin COVID-19 dosis lanjutan maka penerima vaksin Janssen (J&J) dapat memperoleh vaksin booster jenis Moderna.

Penrima vaksin Janssen
Ilustrasi vaksin COVID-19 [Foto: Reuters]

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dengan jenis Janssen (J&J) 1 dosis artinya sudah memperoleh vaksinasi lengkap.

“Jadi satu kali pemberian J&J sama dengan 2 dosis pada vaksin lainnya,” katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa, 12 April 2022, seperti dikutip pada laman resmi Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya, untuk pemberian vaksin booster dilakukan dalam rentang waktu 3 bulan setelah penyuntikan dosis pertama dari J&J.

Ini akan terakomodir di dalam sertifikat vaksinasinya di PeduliLindungi. Untuk penerima 1 dosis vaksin Janssen (J&J) akan tercatat bahwa vaksinasi nya sudah lengkap di PeduliLindungi.

Penerima vaksin Janssen
Ilustrasi virus corona [Foto: Reuters]

Jika sudah lewat 3 bulan maka sudah bisa mendapatkan tiket untuk vaksinasi booster dengan Moderna. Dan setelah divaksinasi Moderna secara otomatis akan mendapatkan sertifikat vaksin booster dari PeduliLindungi.

“Jadi kita melihat bahwa aturan mengenai JnJ ini bahwa dengan 1 kali vaksinasi itu dosisnya sudah lengkap. Jadi bisa lanjut mendapatkan vaksin booster,” ucap dr. Nadia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Peretas Korea Utara

Peretas Korea Utara Curi Kripto Senilai Rp8,9 Triliun: FBI

Kepala CIA: China jadi 'Silent Partner' Putin dalam Perang di Ukraina

Direktur CIA: China jadi ‘Silent Partner’ Putin dalam Perang di Ukraina