CakapCakap – Saat perang Rusia di Ukraina memasuki bulan kedua, Program Pangan Dunia PBB mengatakan pihaknya memperkirakan bahwa 45 persen orang di Ukraina khawatir akan menemukan cukup makanan untuk dimakan.
“Makanan adalah salah satu dari tiga fokus utama, bersama dengan keamanan dan bahan bakar untuk transportasi,” kata juru bicara WFP Tomson Phiri pada konferensi pers PBB akhir pekan, seperti dilaporkan kantor berita Anadolu Agency, Sabtu, 26 Maret 2022.
“Rantai pasokan makanan negara ini rusak. Sistem yang ada yang memberi makan puluhan juta orang yang terperangkap di dalam Ukraina berantakan: truk dan kereta api hancur, bandara dibom, jembatan ambruk, supermarket dikosongkan, dan gudang dikuras,” imbuh Phiri.
Dia mengatakan WFP sangat prihatin bahwa keluarga di daerah peperangan, terutama Mariupol di tenggara Ukraina, memiliki masalah yang lebih besar dalam mencari makanan.
“Kurangnya akses ke daerah yang dilanda konflik dan kurangnya mitra kemanusiaan di lapangan adalah hambatan terbesar untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada keluarga di Ukraina,” kata Phiri.
“Kota Mariupol yang dikelilingi itu kehabisan cadangan makanan dan air terakhirnya.”
Juru bicara WFP itu mengatakan bahwa tidak ada bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke kota itu sejak kota itu dikepung pada 24 Februari 2022.
“Satu-satunya cara untuk mencapai Mariupol adalah melalui konvoi kemanusiaan, yang sampai sekarang belum berhasil,” tambah dia.
Kota-kota lain seperti Kharkiv, Kyiv, Odessa, Dnipro, dan Sumy sebagian dikelilingi tetapi dapat dicapai melalui transportasi darat, kata WFP.
Konvoi antar-lembaga pertama mencapai Sumy dengan 130 metrik ton makanan siap saji dan makanan kaleng, persediaan medis, dan air minum kemasan untuk 35.000 orang pada 18 Maret.
Persediaan makanan
Phiri juga mengatakan WFP memobilisasi pasokan makanan untuk membantu 3 juta orang di Ukraina selama satu bulan dan menerapkan sistem pengiriman.
WFP telah memberikan bantuan makanan kepada 716.000 orang dan berencana untuk meningkatkan secara bertahap menjadi 1,2 juta orang dalam dua minggu dan 2,4 juta orang dalam satu bulan.
Badan pangan PBB memperkirakan bahwa satu dari lima orang di Ukraina sudah menggunakan beberapa strategi mengatasi makanan seperti mengurangi ukuran dan jumlah makanan dan makan lebih sedikit.
Orang dewasa mengorbankan makan atau makan lebih sedikit agar anak-anak bisa makan, kata Phiri.