CakapCakap – Cakap People! Pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam di kota Kharkiv, Ukraina, kata dinas komunikasi khusus dan perlindungan informasi negara Ukraina, Minggu, 27 Februari 2022.
Ledakan berbentuk jamur itu terlihat dalam video yang diposting di aplikasi perpesanan Telegram, Reuters melaporkam.
Tidak segera jelas seberapa penting pipa itu dan apakah ledakan itu dapat mengganggu pengiriman gas ke luar kota atau negara. Meskipun perang, Ukraina terus mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa.
Rusia Invasi Ukraina: Rudal Rusia Menghujani Kota-kota Ukraina
Sebagaimana diketahui, Pasukan Rusia menginvasi Ukraina melalui darat, udara dan laut pada Kamis, 24 Februari 2022, membenarkan ketakutan terburuk Barat dengan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina. Negara itu melaporkan barisan pasukan mengalir melintasi perbatasannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk, dan mendarat melalui laut di kota-kota pelabuhan Odessa dan Mariupol di selatan, melansir Straits Times.
Ledakan terdengar sebelum fajar di ibukota Kyiv, sebuah kota berpenduduk 3 juta orang. Tembakan terdengar, sirene meraung, dan jalan raya keluar kota tersendat oleh lalu lintas saat penduduk melarikan diri.
Asap hitam membumbung di atas markas intelijen militer Ukraina setelah ledakan di Kyiv menjelang tengah hari.
Serangan itu menyusul upaya diplomatik yang sia-sia selama berminggu-minggu oleh para pemimpin Barat untuk mencegah perang dan menyadari ketakutan terburuk mereka tentang ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Rusia secara berbahaya menyerang negara kami di pagi hari, seperti yang dilakukan Nazi Jerman di tahun-tahun Perang Dunia II,” cuit Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. “Sampai hari ini, negara kami berada di sisi yang berbeda dari sejarah dunia. Rusia telah memulai jalan kejahatan, tetapi Ukraina membela dirinya sendiri & tidak akan melepaskan kebebasannya tidak peduli apa yang dipikirkan Moskow.”
Di dekat kota Mangush dan Berdyansk, warga mengantri untuk mendapatkan uang tunai dan bensin.
Warga sipil dari Mariupol terlihat mengepak tas. “Kami akan bersembunyi,” kata seorang wanita.