Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Kasus COVID-19 harian baru di Korea Selatan mencapai 100.000 untuk pertama kalinya di tengah wabah Omicron. Demikian disampaikan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada hari Jumat, 18 Februari 2022. Angka kematian COVID-19 tetap relatif rendah di negara dengan tingkat vaksinasi tinggi tersebut.
Reuters melaporkan, pihak berwenang mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan sedikit melonggarkan jam malam pada bisnis dari pukul 21.00 hingga 22.00, tetapi tetap mempertahankan langkah-langkah lain seperti pembatasan enam orang pada pertemuan pribadi, karantina tujuh hari untuk kedatangan internasional, mandat masker di ruang publik, dan vaccine passes untuk berbagai bisnis.
Langkah-langkah tersebut akan berlaku hingga setidaknya sampai 13 Maret 2022, kata para pejabat, atau hingga setelah pemilihan presiden 9 Maret 2022.
Seiring dengan meningkatnya kasus, Korea Selatan telah mengurangi strategi tracking, tracing, dan karantina yang membantu negara itu mengendalikan gelombang COVID-19 sebelumnya.
Sekarang orang dengan sedikit atau tanpa gejala dirawat di rumah daripada di fasilitas kesehatan, dan hanya orang-orang dalam kelompok prioritas yang mendapatkan akses langsung ke tes PCR gratis.
Yang lain harus terlebih dahulu melakukan tes cepat antigen untuk diagnosis awal yang lebih cepat.
Beberapa ahli memperkirakan kasus harian masih bisa berlipat ganda atau tiga kali lipat, tetapi pihak berwenang mengatakan sejauh ini kasus serius masih dapat ditangani, dan kematian relatif rendah.
Lebih dari 58 persen dari 52 juta penduduk negara itu telah menerima suntikan vaksin. Secara keseluruhan lebih dari 44 juta orang, terhitung 86,2 persen dari populasi, telah divaksinasi lengkap.
KDCA mengatakan 109.831 kasus COVID-19 baru telah dilaporkan pada tengah malam pada hari Kamis, 17 Februari 2022, sehingga total kasus di negara itu menjadi 1.755.809. Tambahan 45 kematian dilaporkan, total menjadi 7.283 orang yang meninggal akibat virus tersebut.
