CakapCakap – Cakap People! China dan Amerika Serikat (AS) bisa berakhir dalam konflik militer jika AS mendukung kemerdekaan Taiwan. Demikian kata duta besar (dubes) Beijing untuk Washington Qin Gang dalam wawancara radio AS yang disiarkan pada Jumat, 28 Januari 2022.
“Biar saya tekankan. Masalah Taiwan adalah masalah terbesar antara China dan Amerika Serikat,” kata Qin kepada National Public Radio, Reuters melaporkan.
“Jika otoritas Taiwan, yang didorong oleh Amerika Serikat, terus menempuh jalan menuju kemerdekaan, kemungkinan besar (akan) melibatkan China dan Amerika Serikat, dua negara besar, dalam konflik militer,” katanya.
Departemen Luar Negeri AS, Dewan Keamanan Nasional dan Pentagon tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pernyataan tersebut. Itu ditayangkan hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi membahas krisis di Ukraina.
China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, meskipun pulau itu mengklaim bahwa itu adalah negara merdeka yang akan mempertahankan kebebasannya. Sementara pejabat China telah memperingatkan tindakan militer atas Taiwan, tidak biasa bagi mereka untuk menghubungkannya langsung ke Amerika Serikat.
Ketegangan antara Beijing dan Taipei telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena militer China telah melakukan misi udara berulang kali di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dari China.
Meskipun Amerika Serikat tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, negara itu adalah pendukung utama dan pemasok senjatanya.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan kepada Kongres tahun lalu bahwa China menginginkan kemampuan untuk menyerang dan menahan Taiwan dalam enam tahun ke depan tetapi mungkin tidak berniat melakukannya dalam waktu dekat.