CakapCakap – Stenosis katup aorta merupakan masalah kesehatan yang berpotensi mematikan. Ironisnya, ada cukup banyak orang yang mengidap penyakit ini.
Di Inggris misalnya, orang yang menderita stenosis katup aorta diprediksi mencapai 300 ribu orang. Stenosis katup aorta terjadi ketika katup aorta jantung mengalami penyempitan. Kondisi ini akan membuat katup tidak terbuka sepenuhnya, sehingga menurunkan atau bahkan menghambat aliran darah dari jantung ke arteri utama di dalam tubuh.
Karena aliran darah menjadi terganggu, stenosis katup aorta bisa memicu gagal jantung. Oleh karena itu, stenosis katup aorta bisa mematikan.
Ada beberapa gejala yang patut diwaspadai dan bisa dialami oleh penderita stenosis katup aorta. Salah satu dari gejala tersebut adalah suara jantung yang tidak normal atau murmur jantung, yang bisa didengar melalui stetoskop.
Gejala lain yang bisa terjadi adalah nyeri dada atau dada terasa seperti ditekan setelah melakukan aktivitas fisik. Stenosis katup aorta juga dapat memicu gejala berupa perasaan seperti akan pingsan, sesak napas, kelelahan, serta jantung berdetak kencang atau berdebar-debar yang dikenal juga sebagai palpitasi.
Seperti dilansir di laman Express pada Kamis, 27 Januari 2022, seseorang sebaiknya memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala yang dicurigai berkenaan dengan stenosis katup aorta. Di sisi lain, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Salah satu di antaranya dengan menjauhi rokok. Tembakau yang terdapat di dalam rokok bisa menyebabkan kerusakan dan penyempitan pembuluh darah. Di samping itu, kadar kolesterol juga perlu dijaga karena kadar kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa upaya pencegahan lain yang dapat membantu adalah mengontrol kadar gula darah dan menjaga berat badan agar tidak kegemukan atau obesitas. Yang tak kalah penting adalah menerapkan pola hidup yang aktif untuk membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan menunjang kesehatan.
Beragam hal ini penting untuk diperhatikan, terutama bagi orang yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung. Riwayat penyakit jantung pada keluarga dapat meningkatkan risiko stenosis katup jantung.