CakapCakap – Cakap People! Berikut adalah salah satu hasil penelitian terbaru tentang COVID-19. Namun, penelitian ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan yang belum disertifikasi oleh peer review.
Anak-anak kecil semakin jarang sakit akibat Omicron
Pada anak-anak yang sangat kecil, COVID-19 varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Delta, menurut sebuah studi baru, Reuters melaporkan.
Para peneliti meninjau data pada hampir 80.000 anak-anak AS di bawah usia 5 tahun dengan infeksi pertama, termasuk 7.201 yang terinfeksi pada akhir Desember 2021 atau awal Januari 2022 ketika Omicron menyebabkan lebih dari 90% kasus.
Setelah memperhitungkan faktor risiko lain, termasuk kondisi medis dan keadaan sosial ekonomi, peneliti menemukan anak-anak yang terinfeksi selama lonjakan Omicron memiliki risiko 29% lebih rendah untuk masuk unit gawat darurat (UGD), risiko rawat inap 67% lebih rendah, risiko 68% lebih rendah untuk memerlukan perawatan intensif (ICU), dan risiko 71% lebih rendah untuk membutuhkan mesin alat pernapasan, dibandingkan dengan anak-anak yang terinfeksi Delta.
Namun, “karena peningkatan transmisibilitas Omicron, jumlah keseluruhan kunjungan gawat darurat, rawat inap, penerimaan ICU, dan penggunaan ventilator mekanik pada anak-anak mungkin masih lebih besar” dengan mereka yang terkena Omicron dibandingkan dengan Delta, demikian menurut studi yang diposting di medRxiv sebelum peer review.
Para peneliti juga mengamati bahwa tingkat infeksi secara tidak proporsional lebih tinggi pada anak-anak Hitam dan Hispanik untuk Omicron dan Delta untuk kelompok usia ini, dan kesenjangan melebar untuk infeksi dengan Omicron, kata pemimpin studi Rong Xu dari Case Western Reserve University School of Medicine.
Data yang belum dipublikasikan menunjukkan bahwa “anak-anak di bawah 5 tahun memiliki tingkat infeksi tertinggi dengan Omicron” dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa di semua kelompok umur, katanya.