in ,

Pesawat Perang Dunia II yang Jatuh Ditemukan di India Setelah 77 Tahun

Kuhles ditugaskan untuk melakukan pencarian oleh Bill Scherer, yang ayahnya adalah seorang perwira berada di dalam pesawat itu ketika jatuh.

CakapCakapCakap People! Sebuah pesawat Perang Dunia II yang hilang, telah diidentifikasi di Himalaya terpencil India, hampir 80 tahun setelah jatuh tanpa ada yang selamat, menyusul pencarian berbahaya yang menyebabkan kematian tiga pemandu.

Pesawat angkut C-46 itu membawa 13 orang dari Kunming di China selatan ketika menghilang dalam cuaca badai di atas bentangan pegunungan negara bagian Arunachal Pradesh pada minggu pertama tahun 1945.

“Pesawat ini tidak pernah terdengar lagi. Itu menghilang begitu saja,” kata Clayton Kuhles, seorang adventure AS yang memimpin misi setelah permintaan dari putra salah satu penumpang pesawat nahas itu, melansir Straits Times.

Puing-puing pesawat Perang Dunia II C-46 telah ditemukan di gunung yang tertutup salju di Arunachal Pradesh di India. [Foto: AFP/MIA RECOVERIES]

Ekspedisi memakan waktu berbulan-bulan dan melihat Kuhles dan tim pemandu dari kelompok etnis Lisu lokal menyeberangi sungai setinggi dada dan berkemah di suhu beku di ketinggian.

Tiga pemandu meninggal karena hipotermia pada tahap awal proyek itu saat berkemah selama badai salju pada September.

Tetapi tim akhirnya menemukan pesawat di puncak gunung yang tertutup salju bulan lalu, di mana mereka dapat mengidentifikasi puing-puing dengan nomor ekor pesawat.

Tidak ditemukan adanya manusia dalam apa yang tersisa dari pesawat itu.

Kuhles ditugaskan untuk melakukan pencarian oleh Bill Scherer, yang ayahnya adalah seorang perwira berada di dalam pesawat itu ketika jatuh.

“Yang bisa saya katakan adalah saya sangat gembira, dengan mengetahui di mana dia berada. Ini menyedihkan tapi menggembirakan,” kata Scherer kepada AFP melalui email dari New York.

“Saya tumbuh tanpa ayah. Yang bisa saya pikirkan hanyalah ibu saya yang malang, mendapatkan telegram dan mengetahui suaminya hilang dan dia ditinggalkan bersama saya, seorang bayi laki-laki berusia 13 bulan.”

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Ratusan pesawat militer AS hilang di sekitar teater operasi di India, China dan Myanmar selama Perang Dunia II.

Sementara tembakan musuh dari pasukan Jepang menyebabkan beberapa kerugian pesawat, Kuhles mengatakan mayoritas pesawat diyakini telah jatuh akibat kerusakan es, angin badai dan kondisi cuaca buruk lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hong Kong Kunci Gedung dan Uji Ribuan Orang saat Kasus COVID-19 Melonjak

Pakistan Catat Rekor Kasus Harian COVID-19 Tertinggi Sejak Pandemi Dimulai