CakapCakap – Cakap People! Pemerintah Australia akan memberikan potongan biaya visa bagi pelajar dan backpacker yang ingin datang ke negara tersebut. Hal itu dilakukan dalam upaya agar negara itu bisa mengisi rekor kekurangan jumlah tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pengunjung ke Australia yang masuk dengan visa pelajar atau dengan working holiday visa akan mendapatkan potongan harga untuk biaya pendaftaran mereka, Bloomberg melaporkan seperti yang dilansir Straits Times.
Morrison mengatakan dia berharap para pendatang baru akan dapat membantu mengisi beberapa “kekurangan tenaga kerja yang kritis” di Australia, terutama di bidang perhotelan dan pertanian.
“Pesan saya kepada mereka adalah ‘Ayo datang. Ayo datang sekarang,'” kata Morrison pada konferensi pers di Canberra, Rabu, 19 Januari 2022.
Ekonomi Australia berada di bawah tekanan yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir menyusul merebaknya COVID-19 varian Omicron.
Para pekerja yang diisolasi akibat tertular virus telah memicu kekurangan tenaga kerja di seluruh negeri, membuat beberapa rak-rak supermarket kosong.
Sejumlah perusahaan makanan dan logistik melaporkan bahwa antara 10 persen hingga 50 persen karyawan mereka tidak bekerja pada hari tertentu.
Morrison tidak menjelaskan seperti apa potongan harga visa tersebut itu, meskipun ia mengatakan bahwa untuk visa pelajar, itu akan berlaku selama delapan minggu ke depan, sementara itu untuk working holiday visa akan berlaku 12 minggu.
Kebijakan tersebut diperkirakan menelan biaya A$55 juta, dengan Bendahara pemerintah Australia Josh Frydenberg mengatakan pemerintah berharap sebanyak 175.000 orang akan mendaftar.
Sebelum wabah COVID-19 terbaru, lowongan pekerjaan di Australia naik ke rekor tertinggi, naik 18,5 persen menjadi hampir 400.000 dalam tiga bulan hingga November 2021.
Tingkat pengangguran turun menjadi 4,6 persen pada November 2021 setelah meningkat dalam dua bulan sebelumnya.
Pemimpin Partai Buruh Oposisi Anthony Albanese mengatakan Australia “terlalu bergantung pada pekerja luar negeri” dalam sebuah opini yang didistribusikan oleh kantornya pada hari Rabu.
Albanese mengatakan pemerintah Morrison perlu mengatasi kekurangan keterampilan jika ingin ekonomi pulih sepenuhnya dari pandemi.
“Solusi jangka panjangnya adalah melatih lebih banyak warga Australia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kita sendiri,” katanya. “Sungguh luar biasa bahwa kita memiliki kekurangan keterampilan pada saat yang sama karena dua juta orang Australia menganggur atau setengah menganggur.”
Morrison mengatakan Australia masih dalam posisi yang baik dalam hal tanggapan terhadap COVID-19, dengan tingkat vaksinasi yang tinggi dan jumlah kematian yang rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat lainnya.
“Puncak gelombang Omicron ini ada pada kita sekarang atau akan menimpa kita di negara bagian selama beberapa minggu ke depan,” tambahnya.