in ,

Hampir 20.000 Orang di Malaysia Menderita ‘Long COVID’

Mereka yang menderita gejala long COVID-19 akan dirujuk ke dokter spesialis untuk perawatan lanjutan.

CakapCakapCakap People! Hampir 20.000 pasien di Malaysia yang sembuh dari virus corona menderita sindrom pasca-COVID-19, atau “long COVID”. Demikian kata Wakil Menteri Kesehatan Noor Azmi Ghazali.

“Hingga November tahun ini, total ada 19.890 pasien COVID-19 yang dibuatkan jadwal untuk menjalani perawatan lanjutan di fasilitas kesehatan,” kata dr Noor Azmi menjawab pertanyaan anggota Gabungan Parti Sarawak, Lukanisman Awang Sauni di Parlemen pada Rabu, 8 Desember 2021, melansir The Straits Times.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Berdasarkan pantauan, ada lima gejala utama yang diperlihatkan oleh pengidap sindroma pasca-COVID-19, yakni lesu (78,9 persen), kesulitan bernapas saat melakukan tugas tertentu (52,9 persen), batuk (18,1 persen), insomnia (14,5 persen) dan kecemasan (10,4 persen).

Dia menambahkan, mereka yang menderita long COVID-19 biasanya akan mengalami gejala selama empat hingga 12 minggu setelah pemulihan, dengan beberapa pasien masih mengalami gejala setelah 12 minggu pemulihan.

Dia mencatat bahwa mereka yang menderita gejala long COVID-19 akan dirujuk ke dokter spesialis untuk perawatan lanjutan.

Dr Noor Azmi mengatakan, penanganan lanjutan tersebut berdasarkan protokol penanganan pasca-COVID-19 kementerian untuk memastikan mereka yang menderita long COVID memiliki akses perawatan dan pengobatan.

Selain RS Sungai Buloh dan RS Diklat UiTM, pasien long COVID juga telah dirujuk untuk berobat di 41 fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta, katanya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Menjawab pertanyaan dr Dzulkefly Ahmad dari Pakatan Harapan (PH), dr Noor Azmi mengatakan saat ini belum ada data spesifik mengenai dampak long COVID terhadap anak.

Dr Dzulkefly sempat menyebutkan bahwa ada penelitian di luar negeri yang menunjukkan bahwa satu dari tujuh anak yang terjangkit COVID-19 menderita defisit kognitif.

Dr Noor Azmi mengatakan bahwa perawatan yang diberikan untuk pasien long COVID mencakup berbagai masalah kesehatan tidak terbatas pada gejala fisik seperti masalah kardiovaskular dan pernapasan tetapi juga masalah kesehatan neurologis dan mental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech Netralkan Omicron Dengan Tiga Suntikan

Pecat Massal Karyawannya Lewat Zoom; CEO Ini Akhirnya Minta Maaf