Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Pemerintah Pakistan akan meningkatkan upaya vaksinasi COVID-19 dan memperluas kriteria suntikan vaksin booster, di tengah kekhawatiran varian Omicron, kata pihak berwenang.
Pada hari Rabu, 30 November 2021, kepemimpinan Pusat Komando dan Operasi Nasional (NCOC), yang memimpin upaya tanggapan COVID-19 negara itu, mengadakan pertemuan di ibu kota Islamabad untuk meninjau langkah-langkah untuk mengekang penyebaran virus, melansir Al Jazeera.
Pihak berwenang akan mendirikan 40 call centres untuk menindaklanjuti warga yang melewatkan dosis kedua vaksin COVID-19 mereka, sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut.
Dosis booster juga akan diberikan kepada petugas kesehatan atau warga negara yang berusia di atas 50 tahun atau dengan gangguan kekebalan.
Pakistan belum mendeteksi Omicron, yang pertama kali ditetapkan sebagai variant of concerns oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat.
Pada hari Rabu, negara Asia Selatan itu mencatat 377 kasus baru virus corona, dengan delapan kematian tercatat, menjadikan total kematian negara itu sejak pandemi dimulai menjadi 28.745 orang.
Pakistan mengalami gelombang keempat puncak virus pada Agustus 2021, dan kasus harian telah mendekati posisi terendah sepanjang masa dalam beberapa pekan terakhir.
Upaya vaksinasi pemerintah mencatat lebih dari 50,7 juta orang Pakistan, dari populasi 220 juta, sudah divaksinasi penuh, meskipun sejumlah besar lainnya hanya menerima satu dosis, menurut data pemerintah.
Pekan lalu, NCOC memberlakukan larangan perjalanan masuk ke Pakistan yang berasal dari tujuh negara atau wilayah di mana Omicron terdeteksi, termasuk Botswana, Eswatini, Hong Kong, Lesotho, Mozambik, Namibia, dan Afrika Selatan.
