CakapCakap – Cakap People! Warga Malaysia bersiap menghadapi banjir gelombang kedua karena pihak berwenang mengatakan hujan terus menerus diperkirakan terjadi di berbagai bagian negara itu minggu ini.
Meski Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob telah membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kemungkinan ini, hal itu telah memicu keraguan di antara mereka yang masih belum pulih dari banjir besar sebelumnya, melansir The Straits Times.
Muhammad Hasan Abdullah Sani, yang tinggal di Kampung Sri Aman, Puchong, mengaku khawatir karena rumahnya berada di dekat Sungai Klang.
“Jadi, ya, saya agak takut jika banjir yang lain datang. Saya masih agak linglung dari banjir pertama karena semua terjadi begitu cepat.
“Sekarang yang ada di pikiran saya adalah dari mana saya mencari uang untuk memperbaiki mobil dan motor saya,” katanya.
Namun, kata Muhammad Hasan, jika ada banjir kedua, dia akan sedikit lebih siap kali ini.
“Banyak makanan yang sudah dibeli. Barang-barang berharga saya sudah rusak jadi kalau banjir datang lagi tidak terlalu parah,” ujarnya.
Sementara itu, Ho Wei Ying dan suaminya Sunny Cheah, yang tinggal di Taman Sri Muda, Shah Alam, salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir, merasa cemas.
“Saya takut listrik padam lagi. Tapi kami siap dalam hal makanan, obor dan power bank,” kata Ms Ho.
Cheah mengatakan dia sangat mengkhawatirkan keluarga yang tinggal di unit lantai dasar blok apartemennya.
Edward Devadason, yang memimpin tim relawan di Taman Sri Muda, mengatakan fobia banjir lain sangat nyata di lapangan.
“Meskipun ada begitu banyak ketakutan, orang-orang lebih siap. Kami tahu apa yang harus dilakukan, ke mana harus pergi.
“Permukaan air laut juga tidak setinggi banjir pertama dan masalah pasang surut banjir sudah ditangani. Support systemnya juga lebih terkoordinasi,” ujarnya.
Meski sistem pendukung fisik sudah siap, Devadason khawatir tentang efek gelombang kedua pada kesehatan mental masyarakat.
“Dukungan emosional juga harus ada. Kita perlu memberikan dorongan dan konseling kepada para korban, ”katanya.
Datuk Seri Ismail mengatakan gugus tugas, yang juga akan mengawasi kegiatan pemulihan pasca banjir, akan diketuai oleh Sekretaris Utama Pemerintah, Tan Sri Mohd Zuki Ali.
“Pekerjaan pasca banjir ini perlu koordinasi yang baik karena saya tidak ingin ada keterlambatan dalam proses pelaksanaannya, termasuk dalam memberikan bantuan kepada korban banjir.
“Kita juga harus siap menghadapi banjir gelombang kedua, jika itu terjadi,” kata Ismail kepada wartawan, pada hari Minggu, 26 Desember 2021, setelah mengunjungi daerah-daerah di Hulu Langat yang terkena banjir, termasuk Taman Sri Nanding dan Kampung Dusun Tua yang sedang dibersihkan.
Anggota gugus tugas, tambahnya, akan terdiri dari instansi terkait termasuk angkatan bersenjata, dan akan mengadakan pertemuan pertamanya pada Senin pagi.
Hal-hal yang akan dibahas dan diputuskan oleh satgas antara lain adalah koordinasi dalam pelaksanaan proses seperti pembersihan rumah dan bangunan yang terkena dampak, serta mekanisme dalam memastikan dispensasi cepat bantuan banjir kepada para korban.
Datuk Seri Ismail mengatakan, data total kerugian akibat banjir di Selangor masih dikumpulkan.
“Kami masih dalam proses pembersihan, masih mempelajari (kerugian). Data sedang dikumpulkan. Akan ada dampak ekonomi, tetapi kami tidak tahu sampai sejauh mana dan kami akan menunggu laporan dari kementerian terkait,” ujarnya, menyampaikan terima kasih kepada para relawan, kelompok sipil, anggota aparat keamanan serta instansi yang terlibat dalam kegiatan pasca banjir di seluruh tanah air.
“Prioritas kami adalah mempercepat pembersihan rumah mereka sehingga mereka (korban) dapat kembali ke rumah. Jika kita melakukannya bersama-sama, proses ini akan lebih cepat.”