CakapCakap – Cakap People! Pihak berwenang Ukraina menempatkan mantan presiden Petro Poroshenko dalam penyelidikan resmi atas pengkhianatan tingkat tinggi pada Senin, 20 Desember 2021, menuduhnya terkait dengan pendanaan pasukan separatis di wilayah Donbass timur.
Reuters melaporkan, para pejabat mengatakan tuduhan terhadap Poroshenko terkait dengan tuduhan serupa terhadap anggota parlemen pro-Rusia Viktor Medvedchuk, yang telah menjadi tahanan rumah selama sekitar enam bulan.
Partai politik Medvedchuk dan Poroshenko membantah melakukan kesalahan.
Oleksander Turchynov, adalah seorang pejabat senior di pemerintahan Poroshenko.
Partai Solidaritas Eropa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan itu dibuat atas instruksi Presiden Volodymyr Zelenskiy dan itu akan “berubah menjadi lelucon seperti semua yang sebelumnya”.
Ukraina telah berperang dengan separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbass sejak 2014.
Medvedchuk, yang partai politiknya terbesar kedua di parlemen, adalah warga negara Ukraina tetapi memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengatakan pemimpin Rusia itu adalah ayah baptis putrinya.
Biro investigasi negara Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Poroshenko dicurigai “memfasilitasi kegiatan” organisasi teroris dalam konspirasi awal dengan sekelompok orang yang tidak disebutkan namanya termasuk beberapa pejabat tinggi di Rusia.
Pada bulan Oktober, aparat penegak hukum menuduh Medvedchuk berkolusi dengan pejabat selama pemerintahan Poroshenko untuk membeli batu bara dari tambang di daerah yang dikuasai separatis pada 2014-2015 sebagai cara untuk membiayai separatis.
Partai Poroshenko pada Oktober 2021 lalu menyebut tuduhan itu sebagai tabir asap untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan pemerintah sendiri.
Para pejabat mengatakan pekan lalu biro itu tidak dapat memanggil Poroshenko untuk diinterogasi secara langsung. Partai Poroshenko mengatakan mantan presiden telah meninggalkan negara itu untuk perjalanan yang sudah direncanakan.
Ukraina menghadapi kekurangan bahan bakar akut setelah separatis merebut wilayah di mana tambang batu bara berada. Jaksa menuduh Medvedchuk berkolusi dengan pejabat negara untuk memblokir pembelian batu bara dari pasar internasional.