CakapCakap – Cakap People! Para peneliti di Hong Kong mendesak masyarakat untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin COVID-19 sesegera mungkin, setelah sebuah penelitian menunjukkan antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Sinovac dan BioNTech tidak mencukupi untuk menangkis varian Omicron.
Reuters melaporkan, hasil penelitian yang dirilis pada hari Selasa, 14 Desember 2021, oleh para ilmuwan di departemen mikrobiologi Universitas Hong Kong adalah data awal pertama yang diterbitkan tentang dampak vaksin Sinovac terhadap varian Omicron dari coronavirus.
Menurut hasil penelitian tersebut, bahwa tak satu pun dari serum dari 25 penerima vaksin Coronavac mengandung antibodi yang cukup untuk menetralkan varian baru. Penelitian ini diterima untuk diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, kata para peneliti.
Studi itu menemukan hanya lima dari 25 penerima vaksin BioNTech yang memiliki kemampuan menetralisir Omicron, dan efisiensi vaksin berkurang secara signifikan menjadi 20% hingga 24%.
“Masyarakat disarankan untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin sesegera mungkin sambil menunggu generasi berikutnya dari vaksin yang lebih cocok,” kata para peneliti dalam rilis berita.
Penelitian yang didanai oleh pemerintah Hong Kong ini dilakukan oleh ahli mikrobiologi Yuen Kwok-yung, Kelvin To dan Chen Honglin.
Sinovac tidak segera menanggapi pertanyaan tentang penelitian tersebut, tetapi seorang juru bicara mengatakan pengujian laboratoriumnya sendiri menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksinnya efektif dalam memproduksi antibodi Omicron.
BioNTech tidak segera menanggapi pertanyaan tentang penelitian ini.
Varian Delta yang menyebar cepat tetap dominan di seluruh dunia, dan tidak jelas apakah Omicron secara inheren lebih menular, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Minggu, 12 Desember 2021.
Para ilmuwan mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Omicron menyebabkan COVID-19 yang lebih parah atau lebih ringan daripada varian sebelumnya.
Sebuah studi dari data dunia nyata (real world) yang diterbitkan pada hari Selasa, 14 Desember 2021, menunjukkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech kurang efektif di Afrika Selatan dalam mencegah mereka yang terinfeksi virus keluar dari rumah sakit sejak varian Omicron muncul bulan lalu.
Pekan lalu, kedua perusahaan tersebut mengatakan bahwa tiga dosis vaksin mereka telah menetralkan Omicron dalam tes laboratorium, sebuah tanda awal bahwa suntikan booster bisa menjadi kunci untuk perlindungan terhadap varian tersebut.