CakapCakap – Cakap People! Para peneliti Israel mengatakan pada hari Sabtu, 11 Desember 2021, bahwa mereka menemukan bahwa aturan tiga suntikan vaksin COVID-19 dari Pfizer/BioNTech memberikan perlindungan yang signifikan terhadap varian baru Omicron.
Temuan serupa juga telah disajikan oleh BioNTech dan Pfizer awal pekan ini, merupakan sinyal awal bahwa suntikan booster bisa menjadi kunci untuk melindungi terhadap infeksi dari varian yang baru diidentifikasi, Reuters melaporkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Medis Sheba dan Laboratorium Virologi Pusat Kementerian Kesehatan Israel, membandingkan darah 20 orang yang telah menerima dua dosis vaksin 5-6 bulan sebelumnya dengan jumlah orang yang sama yang telah menerima booster sebulan sebelumnya.
“Orang yang menerima dosis kedua 5 atau 6 bulan yang lalu tidak memiliki kemampuan netralisasi terhadap Omicron. Tetapi mereka melawan Delta (strain),” kata Gili Regev-Yochay, direktur Unit Penyakit Menular di Sheba, kepada wartawan.
“Kabar baiknya adalah dengan dosis booster meningkat sekitar seratus kali lipat. Ada perlindungan yang signifikan dari dosis booster. Ini lebih rendah dari kemampuan netralisasi terhadap Delta, sekitar empat kali lebih rendah,” katanya.
Tim Israel mengatakan mereka melakukan penelitian ini dengan menggunakan virus yang sebenarnya sementara perusahaan Pfizer/BioNTech menggunakan apa yang dikenal sebagai pseudovirus yaitu rekayasa virus secara biologis agar memiliki ciri mutasi Omicron.
Penelitian Israel mengikuti sebuah studi dari Afrika Selatan yang menemukan bahwa varian Omicron sebagian bisa menghindari perlindungan jika dengan dua dosis vaksin saja.