CakapCakap – Cakap People! Bank Dunia telah menyetujui pinjaman sebesar$600 juta (Rp 8,6 triliun) untuk program reformasi Filipina guna memposisikan negara Asia Tenggara itu bagi pemulihan ekonomi yang kompetitif dan tangguh, kata bank itu pada Sabtu, 11 Desember 2021.
Bank Dunia menambahkan bahwa pinjaman pencairan cepat ini untuk mendukung langkah-langkah untuk membebaskan layanan ritel dan mempromosikan investasi swasta, memotong biaya melakukan bisnis, dan memperluas layanan broadband untuk meningkatkan investasi dalam teknologi informasi dan komunikasi, Reuters melaporkan.
Reformasi tersebut sangat penting untuk mengatasi hambatan jangka pendek dan jangka panjang untuk pertumbuhan, kata Ndiamé Diop, direktur bank untuk negara-ngara seperti Brunei, Malaysia, Filipina dan Thailand.
“Reformasi yang mendorong persaingan di broadband dan telekomunikasi seluler akan menguntungkan sebagian besar populasi yang kurang terlayani dengan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, meningkatkan akses mereka ke pasar, serta akses ke pendidikan dan layanan kesehatan jarak jauh,” kata Diop dalam sebuah pernyataan.
Reformasi yang menurunkan biaya perdagangan dan meningkatkan lingkungan bisnis akan menguntungkan semua perusahaan dan terutama usaha kecil dan menengah, dengan membuka jalan ke pasar yang lebih besar, tambah Diop.
Filipina tertinggal dari rekan-rekan mereka di Asia Timur dan Pasifik dalam investasi asing langsung ke bidang-bidang seperti ritel, kata bank, menambahkan bahwa reformasi sektor dapat menarik investasi dengan meratakan lapangan bermain untuk operator domestik dan asing.