CakapCakap – Cakap People! Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mendukung pembatasan bagi mereka yang tidak mengambil suntikan COVID-19 dan vaksinasi wajib bagi staf medis dan perawat. Kebijakan itu akan disahkan oleh parlemen pada Jumat malam, 10 Desember 2021.
“Sungguh tidak bisa diterima bahwa di tempat-tempat di mana orang-orang tinggal, yang telah menaruh kepercayaan mereka pada kami untuk melindungi mereka, bahwa orang-orang itu meninggal secara tidak seharusnya karena vaksinasi tidak berjalan di sana,” kata Lauterbach kepada majelis rendah parlemen Bundestag, Reuters melaporkan.
Jerman, dalam cengkeraman gelombang infeksi keempat, memiliki tingkat vaksinasi yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Sekitar 69,4% populasi telah divaksinasi lengkap, sementara setidaknya 21,3% telah menerima suntikan booster, menurut data resmi.
Badan penyakit menular Jerman Robert Koch Institute (RKI) melaporkan 61.288 infeksi baru virus corona dan 484 kematian terkait COVID pada hari Jumat, 10 Desember 2021.
Selain vaksinasi wajib untuk profesi tertentu mulai pertengahan Maret 2022, undang-undang baru juga memungkinkan 16 negara bagian Jerman untuk menutup bar dan restoran karena tingkat infeksi yang tinggi.
Sebuah survei yang dilakukan lembaga penyiaran ZDF menemukan bahwa lebih dari tiga perempat warga Jerman mendukung pembatasan ketat pada mereka yang tidak divaksinasi, sementara 21% berpendapat bahwa itu bukan jalan yang benar.
Hampir 70% setuju dengan aturan vaksin wajib, sebuah langkah yang didukung oleh Kanselir Olaf Scholz dan dapat diterapkan pada akhir Februari 2022.