CakapCakap – Cakap People! Dengan virus corona varian Omicron mulai menunjukkan kehadirannya di India, semua bandara utama di negara ini membawa perubahan pada pedoman perjalanan mereka. Bandara Chennai misalnya sekarang mewajibkan tes Rapid Test (RT) PCR. Kebijakan ini mengganggu dan membebani para pelancong. Pasalnya, biaya tes COVID-19 itu relatif tinggi yaitu INR 3400 (Rp 650.000) per penumpang, dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk menunggu hasilnya.
Di sisi lain, Bandara Internasional Delhi, dan Bandara Internasional Mumbai telah memutuskan untuk mengurangi biaya tes RT-PCR untuk meringankan beban para pelancong, melansir Times of India, Senin, 6 Desember 2021.
Bandara Internasional Indira Gandhi telah mengumumkan bahwa biaya tes RT PCR telah dikurangi menjadi INR 3500 (Rp 670.000) dari INR 3900 (Rp 750.000) untuk kepentingan penumpang. Ini dilakukan agar tidak membebani pelancong internasional yang seharusnya menjalani pengujian wajib pada saat kedatangan di negara itu.
Di sisi lain, biaya tes RT-PCR reguler tetap pada INR 500, dan hasilnya baru diketahui sekitar 4-6 jam. Hasil tes RT PCR hanya membutuhkan waktu 90 menit. Total ada 20 loket di area kedatangan untuk tes cOVID ini.
Di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj Mumbai, terdapat 100 loket pendaftaran dan 60 loket pengambilan sampel dengan 100 mesin Rapid PCR. Biaya tes Rapid PCR di sini telah direvisi menjadi INR 3900 dari tarif sebelumnya INR 4500. Tes PCR reguler di sini akan tersedia dengan harga INR 600.
Menurut aturan terbaru, penumpang yang datang dari Inggris Raya, Afrika Selatan, Zimbabwe , Botswana, China, Brasil, Selandia Baru, Mauritius, Hong Kong, Singapura, dan Israel harus menjalani tes RT-PCR wajib pada saat kedatangan. Mereka juga diharuskan menunggu hasil tes sebelum meninggalkan bandara atau bahkan sebelum melakukan penerbangan lanjutan.