CakapCakap – Cakap People! Jerman menyiapkan angkatan udaranya untuk memindahkan pasien COVID-19 dari rumah sakit yang kewalahan di selatan ketika jumlah kasus nasional meroket dan varian virus baru di Afrika Selatan menyebabkan kekhawatiran yang meluas.
Jerman mencatat penurunan tingkat infeksi virus corona selama musim panas tetapi kasus telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir dan infeksi harian baru mencapai rekor di atas 76.000 pada hari Jumat, 26 November 2021, Reuters melaporkan.
Pada hari Kamis, 25 November 2021, ekonomi terbesar Eropa itu melewati ambang 100.000 kematian COVID-19 di tengah peringatan dari rumah sakit terutama di selatan dan timur bahwa unit perawatan intensif (ICU) mereka sudah terisi penuh.
Kemudian pada hari Jumat, 26 November 2021, angkatan udara Jerman akan mengangkut pasien COVID-19 yang sakit parah dari kota selatan Memmingen ke Muenster dekat Osnabrueck di utara, kata seorang sumber keamanan kepada Reuters
Ini akan menjadi pertama kalinya angkatan udara menggunakan pesawat yang dilengkapi hingga enam tempat tidur ICU – berlabel “unit perawatan intensif (ICU) terbang” – untuk memindahkan pasien COVID-19 di Jerman.
Deteksi varian COVID-19 baru di Afrika Selatan menambah kekhawatiran atas meningkatnya jumlah infeksi, dengan penjabat Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan pemerintah akan menyatakan Afrika Selatan sebagai “daerah varian virus” pada hari Jumat.
Keputusan itu, yang akan berlaku mulai Jumat malam, berarti maskapai penerbangan hanya akan diizinkan untuk memulangkan warga Jerman ke Jerman dari Afrika Selatan, kata Spahn di Twitter. Semua akan menjalani karantina selama 14 hari.
Kekhawatiran atas dampak dari varian baru menyebabkan kegelisahan pasar keuangan. Indeks DAX blue-chip Jerman (.GDAXI) turun sebanyak 4%, dengan saham maskapai Lufthansa (LHAG.DE) turun lebih dari 10%.
Lufthansa mengatakan sedang melanjutkan penerbangan penumpang dan kargo ke dan dari Afrika Selatan untuk saat ini tetapi sedang memantau situasi dengan cermat.
Annalena Baerbock, salah satu ketua partai Hijau dan menteri luar negeri Jerman yang akan datang, mengatakan kepada majalah Spiegel bahwa baik mandat vaksin untuk seluruh penduduk maupun penguncian baru Jerman tidak dapat dikesampingkan.
Sebagian besar Jerman telah memperkenalkan aturan untuk membatasi akses ke aktivitas di dalam ruangan bagi orang-orang yang telah divaksinasi atau telah pulih dari COVID-19, tetapi para kritikus mengatakan bahwa pemerintah koalisi yang akan datang perlu bertindak lebih cepat untuk memperlambat penyebaran virus.