CakapCakap – Cakap People! Para ilmuwan menemukan lubang hitam yang terletak di luar galaksi kita setelah mempelajari pengaruhnya terhadap bintang terdekat.
Penelitian objek tersebut dipimpin oleh Sara Saracino, dari Astrophysics Research Institute of Liverpool John Moores University di Inggris, yang bekerja dengan tim ilmuwan yang mengatakan bahwa lubang hitam bisa menjadi yang pertama dari banyak yang tersembunyi di Bima Sakti dan lainnya galaksi.
Para ilmuwan diperingatkan tentang keberadaan lubang hitam melalui pengamatan di European Southern Observatory’s Very Large Telescope setelah melihat pengaruhnya terhadap gerakan bintang terdekat, yang kira-kira lima kali ukuran matahari kita, di sebuah gugus yang dijuluki NGC1850, melansir Unilad.co.uk.
Penemuan ini menandai pertama kalinya metode deteksi ini digunakan untuk mengungkap lubang hitam di luar galaksi kita sendiri.
Menjelaskan proses yang mengarah pada penemuan lubang hitam, Saracino mengungkapkan, seperti dikutip The Independent.
“Mirip dengan Sherlock Holmes yang melacak geng kriminal dari kesalahan langkah mereka, kami melihat setiap bintang di cluster ini dengan kaca pembesar di satu tangan mencoba menemukan beberapa bukti keberadaan lubang hitam tetapi tanpa melihatnya secara langsung.
“Hasil yang ditampilkan di sini hanya mewakili salah satu penjahat yang dicari, tetapi ketika Anda telah menemukannya, Anda sedang dalam perjalanan untuk menemukan banyak penjahat lainnya, dalam kelompok yang berbeda.”
Lubang hitam kecil serupa sebelumnya telah ditemukan dengan mencari sinar-X yang keluar saat menyerap materi, atau gelombang gravitasi yang dihasilkan ketika bertabrakan dengan lubang hitam lain, tetapi karena kebanyakan lubang hitam tidak melakukannya, banyak masih tetap tersembunyi.
5. This is the first time this detection method has been used to reveal the presence of a black hole outside of our galaxy. The method could be key to unveiling hidden populations of black holes.
Credit: @ESO, @IAU_org & Sky & Telescope pic.twitter.com/hHnKaRCjWe— ESO (@ESO) November 11, 2021
Stefan Dreizler, anggota tim dari Universitas Göttingen di Jerman, menekankan ‘sebagian besar’ lubang hitam ‘hanya dapat terungkap secara dinamis’, tetapi menambahkan: ‘Ketika mereka membentuk sistem dengan bintang, mereka akan mempengaruhi gerakannya di cara yang halus namun dapat dideteksi, sehingga kita dapat menemukannya dengan instrumen yang canggih.’
Penemuan lubang hitam yang lebih kecil seperti ini diharapkan akan memungkinkan para ilmuwan untuk membandingkannya dengan lubang hitam yang lebih besar dan lebih matang, yang berpotensi memberikan wawasan tentang bagaimana objek misterius berevolusi dan tumbuh dari waktu ke waktu.
Sebuah makalah yang menjelaskan temuan tim Saracino telah diterima untuk dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.