in ,

Malaysia Akan Gunakan Pendekatan Mix-and-Match untuk Booster Vaksin COVID-19

Khairy mengatakan dosis booster pertama ini akan dimulai di Sarawak bulan ini, dengan warga lanjut usia sebagai kelompok sasaran awal.

CakapCakapCakap People! Malaysia akan menggunakan pendekatan “mix and match” bagi mereka yang memenuhi syarat untuk suntikan booster vaksin COVID-19. Demikian kata Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Senin, 4 Oktober 2021.

“Menyusul kajian keamanan, direkomendasikan kepada Panitia Khusus Penjaminan Akses Penyediaan Vaksin COVID-19 (JKJAV) untuk memungkinkan pendekatan vaksinasi heterolog.

“Pendekatan ini akan memungkinkan vaksin yang berbeda diberikan sebagai dosis booster dan tidak harus menggunakan vaksin yang sama yang diberikan kepada individu selama vaksinasi,” katanya ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Anggota Parlemen di Majelis Rendah, seperti dikutip The Straits Times.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

Khairy mengatakan dosis booster pertama ini akan dimulai di Sarawak bulan ini, dengan warga lanjut usia sebagai kelompok sasaran awal.

Terhadap pertanyaan anggota parlemen lain, Khairy mencatat kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Sarawak mungkin disebabkan oleh beberapa faktor meskipun tingkat vaksinasi negara bagian itu tinggi.

“Hal ini tidak sepenuhnya dibuktikan oleh penelitian tetapi ada masalah memudarnya efek vaksin. Sarawak adalah salah satu negara bagian tercepat untuk mendapatkan populasi orang dewasa yang divaksinasi dan ini mungkin menjadi alasannya,” kata Khairy.

“Itulah sebabnya kami akan memulai dengan suntikan booster di Sarawak bulan ini di antara para lansia,” tambahnya.

Menteri kesehatan juga mengatakan pembukaan awal sektor ekonomi sebelumnya di Sarawak, dan penyebaran virus yang lebih cepat di rumah panjang (longhouses), mungkin juga berkontribusi pada lonjakan kasus di sana.

Hampir 90 persen orang dewasa di Sarawak, negara bagian terbesar Malaysia berdasarkan luas lahan, telah divaksinasi penuh sejak awal bulan lalu tetapi terus mencatat jumlah kasus harian baru yang tinggi.

Foto via Pixabay

Pada edisi terpisah, Khairy mengatakan bahwa pengurutan genom dari 1.312 sampel COVID-19 mengungkapkan bahwa 94,9 persen atau 1.246 adalah varian Delta.

“Sebanyak 11 adalah varian Beta dan 55 bukan variant of concern.

“Juga, saat ini, tidak ada varian Mu atau Lambda yang terdeteksi dalam sampel di Malaysia,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa RM13,9 juta telah dialokasikan ke tujuh laboratorium di seluruh negeri untuk melakukan pengurutan genom virus di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Di Malaysia, Informasi yang Salah dan Kecemasan Mengganggu Program Vaksinasi COVID-19 untuk Remaja

Coldplay X BTS [Foto: James Marcus Haney x Heo Jae Young]

Coldplay X BTS ‘My Universe’ Debut No. 1 di Billboard Hot 100