in ,

Kelompok Mantan Pemimpin Dunia: G20 Harus Distribusikan Kembali Kelebihan Vaksin COVID-19

Pada akhir Februari 2022, total ada 1,1 miliar vaksin surplus dapat ditransfer, katanya.

CakapCakapCakap People! Para pemimpin 20 ekonomi terbesar dunia harus menggunakan pertemuan akhir pekan ini di Roma untuk menyepakati bagaimana mentransfer surplus vaksin COVID-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah. Demikian sekelompok mantan presiden dan perdana menteri mengatakan pada hari Jumat, 29 Oktober 2021.

Reuters melaporkan, dalam sebuah surat kepada Perdana Menteri Italia Mario Draghi, seratus mantan pemimpin dan menteri pemerintah dari seluruh dunia mendesaknya untuk menggunakan KTT G20 untuk mengatasi apa yang mereka katakan sebagai distribusi vaksin yang tidak adil.

Ilustrasi vaksin COVID-19. Kelompok itu mengatakan Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris dan Kanada akan menimbun 240 juta vaksin COVID-19 yang tidak digunakan pada akhir bulan

Kelompok itu mengatakan Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris dan Kanada akan menimbun 240 juta vaksin COVID-19 yang tidak digunakan pada akhir bulan, yang dapat segera diangkut oleh militer negara-negara ini ke negara-negara yang lebih membutuhkan.

Pada akhir Februari 2022, total ada 1,1 miliar vaksin surplus dapat ditransfer, katanya.

“Tidak etis jika semua vaksin ini disia-siakan ketika secara global ada 10.000 kematian akibat COVID-19 setiap hari, banyak di antaranya dapat dicegah,” bunyi surat itu, yang di dalamnya ditandatangai termasuk oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan mantan Presiden Brasil Fernando Cardoso.

Sebuah logo digambarkan di luar gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pertemuan dewan eksekutif tentang pembaruan penyakit coronavirus (COVID-19), di Jenewa, Swiss, 6 April 2021. [Foto: REUTERS/Denis Balibouse/File Photo]

Kelompok itu mengatakan bahwa tujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar 40% populasi dunia divaksinasi pada akhir tahun hanya dapat dipenuhi jika G20 membuat keputusan bersama untuk memerintahkan pemindahan darurat kelebihan pasokan vaksin mereka.

“Ketidaksetaraan vaksin juga merupakan ancaman bagi kita semua,” katanya.

“Kita semua tidak aman sampai semua orang aman. Tanpa vaksinasi yang mendesak dan meluas, varian akan terus muncul di daerah yang tidak divaksinasi, dan mungkin menyebar dari sana yang bisa menantang perlindungan vaksin yang sudah dicapai sampai sekarang di lebih banyak negara yang sudah divaksinasi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hutan Amazon Brasil

Studi: Emisi Gas Rumah Kaca Brasil Naik 9,5% pada Tahun 2020 Dengan Deforestasi Amazon

Bersiap Vaksinasi Anak-anak, AS Pesan 50 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech