CakapCakap – Cakap People! Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, orang yang makan makanan Barat yang kaya akan daging olahan, gula halus, dan daging merah berlemak memiliki 21 persen peningkatan risiko kematian dan 22 persen risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mengikuti diet (pola makan) yang bijaksana termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan sayuran.
Secara harfiah benar bahwa kita adalah apa yang kita makan. Apa yang kita makan setiap hari menentukan apakah kita akan memiliki umur panjang dan sehat atau diganggu dengan risiko penyakit kronis.
Berdasarkan studi baru tersebut, pengikut diet yang bijaksana lebih aman dari kematian dan risiko penyakit jantung masing-masing sebesar 17 persen dan 28 persen.
Hubungan antara diet dan umur panjang
Mengutip Times of India, Senin, 25 Oktober 2021, para ahli dan peneliti telah menekankan fakta bahwa apa yang kamu makan bisa menjadi faktor penentu dalam hal kesehatan kita secara keseluruhan. Untuk studi baru, para ahli memeriksa daerah di mana orang hidup paling lama. Dan kemudian diketahui bahwa ada satu kelompok makanan yang mereka semua konsumsi, yang bisa menjadi rahasia di balik umur panjang mereka.
Daerah ini dikenal sebagai zona biru dan sering diperiksa oleh para ahli untuk kesamaan gaya hidup dan kebiasaan makan. Satu hal yang umum mereka semua konsumsi adalah legum (kacang-kacangan).
Apa itu diet zona biru?
Diet zona biru adalah pola makan nabati, di mana 95 persen asupan makanan harian berasal dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan (legum). Orang-orang di zona ini biasanya menghindari daging, susu, makanan dan minuman bergula. Orang-orang ini juga tidak mengonsumsi makanan olahan.
Bagaimana kacang-kacangan (legum) dapat meningkatkan umur panjang?
Setelah beberapa penelitian, diet Zona Biru dikembangkan, yang diklaim dapat membantu orang hidup lebih lama.
Orang-orang yang tinggal di daerah ini memiliki satu cangkir penuh kacang setiap hari. Kacang kaya akan protein, serat dan memiliki gula dan lemak yang sangat rendah. Protein membantu menjaga berat badan, membangun otot, serat membantu membuat kenyang lebih lama, menurunkan risiko hipertensi, gangguan pencernaan, demensia, diabetes, dan depresi. Kacang juga memiliki antioksidan kuat yang disebut polifenol, yang menurut para peneliti dapat membantu penuaan yang sehat.
Tiga kacang paling sehat
1. Kacang merah
Kacang merah, populer disebut rajma penuh dengan protein, serat dan zat besi. Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi kacang merah tua dan nasi secara bersamaan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kacang merah dengan nasi juga merupakan bahan dasar dari banyak hidangan tradisional, sehingga banyak orang merasa mudah untuk mengikuti jenis diet sehat ini.
2. Buncis
Satu cangkir buncis yang dimasak memiliki 14,53 gram protein, 12,50 gram serat, dan 4, 74 miligram zat besi. Buncis dapat ditambahkan ke salad dan juga bisa dimakan sebagai camilan panggang.
Buncis membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Ini juga membantu menjaga kadar gula darah dan berat badan yang sehat.
3. Kacang hitam
Kacang hitam biasanya digunakan dalam masakan Amerika Selatan dan Tengah. Kacang hitam adalah bahan umum dalam nasi, hidangan kacang, dan burrito.
Satu cangkir kacang hitam yang dimasak memiliki 15,24 gram protein, 15 gram serat, dan 3,61 gram zat besi. Kacang hitam juga baik dalam menjaga kadar gula darah.