in ,

Remaja Liberia Ini Jadi Pahlawan Nasional Setelah Menemukan dan Mengembalikan Puluhan Ribu Dolar

Dia diundang untuk bertemu dengan Presiden George Weah pada hari Senin

CakapCakapCakap People! Seorang remaja di Liberia menjadi pahlawan nasional setelah menemukan 50 ribu dolar AS (lebih dari Rp 703 juta) dan mengembalikannya kepada pemiliknya yang sah. Dilapaorkan bahwa dia akan bertemu dengan presiden negara itu minggu depan.

Emmanuel Tuloe mengatakan kepada The Associated Press pada Jumat, 15 Oktober 2021, bahwa dia telah diundang untuk bertemu dengan Presiden George Weah pada hari Senin.

“Saya akan pergi menemui presiden dan ketika saya bertemu dengannya, saya akan berbicara dengannya tentang pendidikan saya,” kata remaja berusia 18 tahun itu. “Saya akan memberitahunya bahwa saya ingin kembali ke sekolah.”

Tuloe putus sekolah di kelas tujuh untuk bekerja pada layanan taksi dengan sepeda motornya untuk menghasilkan uang untuk membantu keluarganya, katanya.

“Saya akan minta padanya [presiden] untuk mendorong anak-anak muda lainnya untuk meninggalkan sepeda motor dan pergi ke sekolah karena tidak ada di dalamnya (bisnis ojek),” katanya.

Emmanuel Tuloe, 18 tahun. [Foto: AP/Anthony Duo]

Ayah Tuloe telah mengonfirmasi pertemuan dengan presiden Weah. Ia mengatakan bahwa seorang pejabat dari kantor presiden telah menelepon untuk menyampaikan undangan.

Seperti diketahhui, Tuloe sedang mengemudikan ojek di jalan raya pada hari Selasa saat dia melihat banyak uang terbungkus dalam kantong plastik yang jatuh tanpa diketahui, katanya kepada AP.

“Saya takut karena itu banyak, jadi saya membawanya pulang dan memberikannya kepada bibi saya untuk disimpan sampai pemiliknya bisa memintanya,” ujarnya ketika melihat uang itu.

Saat itu, Musu Yancy seorang pengusaha perempuan yang kehilangan uang mengumumkan di radio. Tuloe menceritakan Yancy terdengar sedang menangis untuk uangnya dan memohon kepada siapa pun yang menemukannya untuk mengembalikan dan dia memutuskan membawanya.

Ilustrasi mata uang dolar. [Foto via Pixabay]

Tuloe mengatakan sementara banyak warga Liberia memuji tindakannya, yang lain termasuk beberapa teman, mengejeknya. Dia dinilai melakukan apa yang tidak biasa di negara pasca-perang. Terlebih lagi dia putus sekolah di kelas tujuh untuk memulai layanan taksi dengan sepeda motornya demi menghasilkan uang.

“Sejak keputusan saya, ketika saya mengalami kerusakan di jalan raya dan beberapa teman pengendara saya melihat saya, mereka tidak membantu. Mereka bilang saya bertindak bodoh untuk mencari dan mengembalikan uang. Saya harus membiarkan uang itu membantu saya,” kata Tuloe dari kampung halamannya di Gbolor Dialla di perbatasan dengan Pantai Gading.

“Mereka memberi tahu saya bahwa saya tidak akan pernah kaya seumur hidup saya. Kata mereka karena saya mengembalikan uang sebanyak itu saya akan hidup dan miskin,” ujar remaja tersebut.

Bahkan, Tuloe mengaku menerima ancaman atas tindakannya.

“Saya harus melindungi diri saya sendiri,” katanya.

Namun dengan sikap kontra yang ditunjukan beberapa pihak, Tuloe tetap berdiri teguh dalam tindakan jujurnya. Dia menasihati orang lain untuk mengembalikan uang, ponsel, atau barang lain yang mungkin mereka temukan.

“Kalau pemiliknya minta, harus dikembalikan karena kita tidak tahu ke depannya,” ujar laki-laki itu.

Musu Yancy menghadiahi Tuloe dengan uang tunai dan materi senilai sekitar 1.500 dolar AS.

“Kami mengadakan perayaan besar-besaran,” kata Tuloe usai menerima hadiahnya itu.

Ketika euforia telah hilang, Tuloe akan membagikan hadiahnya dengan beberapa orang yang bepergian bersamanya.

“Tapi kasur yang saya dapatkan akan diberikan kepada nenek saya,” katanya tegas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Militer Myanmar Tidak Akan Izinkan Utusan ASEAN Bertemu Aung San Suu Kyi

Sekjen PBB Antonio Guterres Tidak Mau Satu Ruangan Dengan Utusan Militer Myanmar, Kenapa?