CakapCakap – Cakap People! Australia masih tidak akan menyambut kedatangan para turis asing hingga setidaknya sampai tahun depan. Demikian kata Perdana Menteri Scott Morrison pada Selasa, 5 Oktober 2021. Hal itu disampaikannya saat menguraikan rencana untuk mencabut beberapa pembatasan perjalanan COVID-19 terberat dan terlama yang diberlakukan di dunia.
Sebaliknya, negara itu akan memprioritaskan kembalinya migran terampil dan pelajar setelah mencapai target vaksinasi penuh terhadap 80% populasi berusia 16 tahun ke atas, AP News melaporkan.
Berita itu muncul hanya beberapa hari setelah Morrison mengumumkan rencana untuk mengizinkan warga negara yang sudah divaksinasi dan penduduk tetap (permanent resident) untuk terbang ke luar negeri mulai November untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Pembatasan perjalanan COVID-19 ketat yang dilakukan Australia telah menyebabkan tingkat imigrasi terendah sejak Perang Dunia II. Universitas-universitas di Australia, yang sangat bergantung pada pemasukan dari mahasiswa internasional, sangat terpukul, dan banyak yang takut mahasiswa akan pergi ke tempat lain jika mereka tidak segera diizinkan masuk.
Setelah mencabut pembatasan COVID-19 pada warga Australia, Morrison mengatakan prioritas berikutnya adalah migran terampil dan pelajar internasional – sebelum turis asing. Ia tidak menentukan kapan kelompok-kelompok itu akan diizinkan masuk.
“Kami akan menerima pengunjung internasional juga, saya meyakini tahun depan,” kata Morrison.
Operator pariwisata Australia – yang menderita tidak hanya dari larangan pariwisata internasional tetapi juga seringnya ada pembatasan perbatasan pandemi internal – frustrasi karena tidak ada rincian lebih lanjut tentang bagaimana perjalanan liburan akan dilanjutkan.
“Kedatangan turis internasional harus menjadi bagian dari rencana itu,” kata Daniel Gschwind, kepala eksekutif Dewan Industri Pariwisata Queensland, kelompok advokasi puncak negara bagian Queensland. “Bahkan jika itu bukan prioritas pertama, kami ingin melihat bagaimana ini akan berhasil. Ada banyak bisnis yang hanya menunggu.”