CakapCakap – Cakap People! Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Jumat, 1 Oktober 2021, mengumumkan akan mencabut larangan bepergian keluar negeri bagi warga Australia mulai bulan November 2021. Negara itu telah menerapkan pembatasan COVID-19 paling keras yang diberlakukan secara global selama 18 bulan terakhir.
Reuters melaporkan, pembukaan kembali perbatasan internasional untuk warga negara Australia dan penduduk tetap (permanent resident / PR) akan dikaitkan dengan penetapan karantina rumah di delapan negara bagian dan teritori Australia, kata Morrison, yang berarti bahwa beberapa bagian negara itu akan dibuka kembali lebih cepat daripada yang lain.
Tahap pertama dari rencana tersebut akan fokus pada warga negara Australia dan penduduk tetap yang diizinkan meninggalkan Australia, dengan perubahan lebih lanjut diharapkan juga bakal mengizinkan pengunjung asing memasuki negara itu.
“Sudah waktunya untuk mengembalikan kehidupan warga Australia. Kami telah menyelamatkan nyawa,” kata Morrison dalam konferensi media yang disiarkan televisi. “Kami telah menyelamatkan mata pencaharian, tetapi kami harus bekerja sama untuk memastikan bahwa warga Australia dapat memperoleh kembali kehidupan yang pernah mereka miliki di negara ini.”
Sebagaimana diketahui, Morrison menutup perbatasan internasional sejak Maret tahun lalu atau sudah berlangsung selama 18 bulan. Sejak itu, hanya sejumlah kecil orang yang diberikan izin untuk meninggalkan negara itu karena alasan bisnis atau kemanusiaan yang penting.
Sejak penutupan tersebut, sejumlah warga negara Australia dan penduduk tetap diizinkan masuk dan segera menjalani masa karantina wajib selama 14 hari di sebuah hotel dengan biaya sendiri.
Ada juga beberapa pengecualian untuk mereka dengan profil tinggi (high profile) yang diberikan masuk untuk tujuan bisnis, termasuk aktor Hollywood untuk film film dan acara TV.
Morrison mengatakan dia mengharapkan sistem karantina rumah pertama akan aktif dan berjalan pada bulan November, tetapi jadwal akan ditetapkan oleh masing-masing negara bagian dan teritori.
Pemerintah federal Morrison sebelumnya mengatakan ingin semua perbatasan negara bagian dan internasional dibuka kembali ketika tingkat vaksinasi nasional untuk orang berusia di atas 16 tahun mencapai 80 persen, yang diperkirakan pada akhir bulan depan.
Namun, wabah varian Delta yang membuat kota-kota besar Sydney, Melbourne dan Canberra menjalani lockdown selama berminggu-minggu telah memecah para pemimpin negara bagian dan teritori.
Beberapa pemimpin negara bagian yang bebas COVID-19 telah mengindikasikan bahwa mereka akan menentang rencana federal.
Di bawah rencana yang diumumkan pada hari Jumat ini, warga Australia yang sudah divaksinasi penuh akan dapat bepergian ke luar negeri dan menyelesaikan karantina 7 hari di rumah sekembalinya mereka. Orang yang tidak divaksinasi akan diminta untuk melakukan karantina selama 14 hari di hotel ketika mereka kembali.
Sebuah sumber pemerintah Australia mengatakan rencana sedang dibahas untuk mengizinkan pengunjung asing memasuki negara itu, tetapi belum memungkinkan untuk menyatakan jadwalnya.
Australia juga akan memperluas daftar vaksin COVID-19 resminya, yang memungkinkan ribuan warga dan penduduk tetap yang masih berada di luar negeri untuk kembali melalui sistem karantina rumah, kata satu sumber.
Australia saat ini hanya mengakui vaksin yang diproduksi oleh Pfizer, Moderna dan AstraZeneca. Sumber itu mengatakan Sinovac dan Covishield China, versi vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India, akan ditambahkan ke dalam daftar.
Australia telah mencatat lebih dari 107.000 kasus COVID-19 dan sekitar 1.300 kematian sejak awal pandemi. Penutupan perbatasannya yang ketat disebutkan berhasil menjaga angka kematian dan infeksi relatif rendah.