Populasi Singapura Menyusut 4,1 Persen untuk Pertama Kalinya Sejak 1970

CakapCakap – Cakap People! Total populasi Singapura menyusut 4,1 persen menjadi 5,45 juta pada Juni tahun ini, sebagian besar karena penurunan jumlah non-penduduk di tengah pandemi COVID-19. Demikian menurut angka resmi yang dirilis pada Selasa, 28 September 2021.

Channel News Asia melaporkan, populasi warga negara dan penduduk tetap (Permanent Resident / PR) mengalami penurunan year-on-year untuk pertama kalinya sejak Pemerintah Singapura mulai mengumpulkan data tersebut pada tahun 1970, kata National Population and Talent Division Singapura, yang menerbitkan laporan singkat Populasi tahunan.

Secara khusus, jumlah penduduk Singapura turun 0,7 persen menjadi 3,5 juta, sementara jumlah PR turun 6,2 persen menjadi 490.000.

“Pembatasan perjalanan selama pandemi adalah faktor utama yang mempengaruhi ukuran (warga) dan populasi PR pada tahun 2021, karena lebih banyak (warga) dan PR tinggal di luar negeri terus menerus selama 12 bulan atau lebih, yang karenanya tidak dihitung sebagai bagian dari populasi penduduk,” kata National Population and Talent Division Singapura.

Lebih sedikit orang menjadi warga negara baru atau PR tahun lalu, kemungkinan karena pembatasan perjalanan dan pembatasan operasional yang timbul dari COVID-19, katanya.

“Misalnya, langkah-langkah manajemen yang aman mengakibatkan terbatasnya slot untuk menyelesaikan langkah-langkah terakhir untuk PR dan pendaftaran kewarganegaraan, yang harus dilakukan secara langsung.

“Akibatnya, beberapa pelamar yang disetujui prinsipnya belum menyelesaikan semua proses yang diperlukan untuk mendapatkan izin tinggal permanen atau kewarganegaraan mereka pada akhir 2020.”

Populasi non-penduduk mengalami penurunan terbesar 10,7 persen menjadi 1,47 juta.

Ini terjadi karena penurunan lapangan kerja asing dari Juni 2020 hingga Juni 2021, di tengah pembatasan perjalanan dan kondisi ekonomi yang tidak pasti, kata National Population and Talent Division.

“Penurunan terlihat di semua jenis pass, dengan penurunan terbesar pada pemegang izin kerja di sektor konstruksi, galangan kapal dan proses.”

Populasi warga Singapura juga terus menua, dengan usia rata-rata meningkat dari 42,2 tahun pada tahun 2020 menjadi 42,5 tahun pada tahun ini.

Proporsi manula – berusia 65 tahun ke atas – meningkat, dan pada kecepatan yang lebih cepat daripada dekade terakhir, karena kelompok besar “baby boomer” mulai bergabung dengan kelompok usia ini, kata laporan itu.

Secara keseluruhan, proporsi manula meningkat dari 10,4 persen pada 2011 menjadi 17,6 persen pada 2021.

“Proporsi ini diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 23,8 persen pada 2030,” kata laporan itu.

Jumlah penduduk berusia 80 tahun ke atas juga meningkat hampir dua kali lipat dari 71.000 pada Juni 2011 menjadi 128.000 pada Juni tahun ini.