CakapCakap – Cakap People, pemerintah Inggris berencana memberikan peringatan untuk para wisatawan agar tidak mengunjungi beberapa tujuan wisata yang populer seperti Spanyol karena pandemi Covid-19 yang belum usai.
Adanya aturan tersebut tentu membuat banyak turis yang sudah berada di luar negeri kecewa dan menuai berbagai tanggapan. Dilansir dari The Times, memang belum diketahui secara pasti apa yang sebenarnya dikhawatirkan Inggris dengan Spanyol.
Madrid telah terinfeksi Covid-19 varian Delta dan selama kurun waktu tujuh hari jumlah warga yang terinfeksi telah menurun. Seperti yang diketahui, Covid-19 varian Delta menjadi varian yang paling cepat menular dibandingkan dengan varian lainnya hingga saat ini.
Meskipun Inggris telah memberikan vaksinasi untuk sebagian besar warganya, Inggris tetap mencegah perjalanan ke banyak negara. Menurut industri perjalanan, dengan diadakannya aturan tersebut malah bisa membuat perekonomian menjadi lumpuh.
Seorang juru bicara kementerian transportasi Inggris telah menolak untuk memberikan komentar mengenai berita The Times itu. Diketahui berita tersebut diterbitkan pada hari ketika aturan dilonggarkan untuk para wisatawan yang telah divaksinasi dosis kedua dari Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa.
Aturan yang Membuat Sekutu Marah
Aturan yang diresmikan oleh Perdana Menteri Boris Johnson telah membuat marah beberapa sekutu Inggris di Eropa. Bahkan aturan tersebut juga telah membuat frustrasi jutaan orang Inggris yang bekerja di beberapa bidang tertentu.
Aturan akan ditinjau pada hari Kamis. Untuk para wisatawan yang telah divaksinasi ganda dapat kembali tanpa dikarantina dari negara-negara yang diberi peringkat “kuning” untuk daftar Covid-19.
Sedangkan untuk wisatawan yang kembali dari negara-negara dengan peringkat “merah” risiko paling tinggi setidaknya harus membayar 1.750 pound ($ 2.436) untuk karantina 10 hari di hotel.
Mengutip ancaman yang ditimbulkan oleh Covid-19 varian Beta, Inggris telah mempertahankan aturan karantina untuk wisatawan yang menerima dosis kedua vaksin dari Prancis, sementara menghapus persyaratan untuk wisatawan dari negara “kuning” dan negara-negara lainnya yang berisiko.
Sedangkan Prancis mengatakan bahwa sebagian besar kasus Covid-19 varian Beta berasal dari pulau La Reunion di Samudra Hindia Cakap People.