CakapCakap – Cakap People! Thailand melaporkan pada Sabtu, 31 Juli 2021, rekor harian 18.912 infeksi virus corona baru, sehingga total akumulasi kasus di negara itu menjadi 597.287.
Negara ini juga melaporkan 178 kematian COVID-19 baru, juga rekor harian, menjadikan total kematian menjadi 4.857.
Sementara itu, Thailand akan memesan tambahan 10 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech, kata Kementerian Kesehatan negara itu pada hari Jumat, 30 Juli 2021, ketika negara Asia Tenggara itu memerangi wabah COVID-19 terbesarnya hingga saat ini, melansir The Straits Times.
Sejak April, Thailand telah menangani lonjakan infeksi yang didorong oleh varian Delta yang sangat menular dari virus corona, mendorong rumah sakit di ibu kota Bangkok ke ambang.
Thailand akan menerima pengiriman 20 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer akhir tahun ini, tetapi juga memiliki rencana untuk memesan 10 juta suntikan tambahan dari perusahaan tersebut, kata pejabat Kementerian Kesehatan Kiatiphum Wongrajit kepada wartawan.
Penggerak vaksin Thailand sejauh ini bergantung pada vaksin Sinovac dan AstraZeneca dan menghadapi penundaan sejak dimulai bulan lalu. Baru 5,6 persen dari 66 juta penduduk negara itu yang telah divaksinasi sepenuhnya sejauh ini.
Produsen Thailand untuk vaksin AstraZeneca di bawah lisensi lokal, tetapi produksinya jauh lebih kecil dari ekspektasi pemerintah, berkontribusi pada penundaan peluncuran vaksin di negara itu.
Thailand telah menerima sumbangan satu juta dosis vaksin Sinovac dari China dan satu juta dosis vaksin AstraZeneca dari Jepang. Inggris juga telah menjanjikan 415.000 vaksin AstraZeneca.
Thailand menerima batch pertama 1,5 juta dosis vaksin Pfizer yang disumbangkan oleh pemerintah AS pada hari Jumat, 30 Juli 2021.
Bangun Rumah Sakit lapangan di Bandara Bangkok
Para relawan Thailand pada Rabu, 28 Juli 2021, mengubah gudang kargo di Bandara Don Muang Bangkok menjadi rumah sakit lapangan dengan 1.800 tempat tidur untuk pasien COVID-19 dengan gejala yang tidak terlalu parah, saat negara itu menangani wabah terbesarnya hingga saat ini.
Pekerja mengebor dinding untuk instalasi toilet dan menyiapkan tempat tidur dan selimut.
“Ini adalah rumah sakit lapangan tingkat 1+ di mana ini dapat menerima sejumlah besar pasien, yang memiliki gejala yang tidak terlalu parah,” kata Rienthong Nanna, direktur Rumah Sakit Mongkutwattana, kepada Reuters.
“Tetapi jika kondisi pasien memburuk, mereka akan dipindahkan ke rumah sakit lapangan kami yang lain yang disebut Rumah Sakit Lapangan Pitak Rachan (Lindungi Raja),” tambahnya.