CakapCakap – Cakap People! Jutaan warga Jepang menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade dan banyak yang menyemangati para atlet mereka, tetapi bayang-bayang COVID-19 sejauh ini menghalangi Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mendapatkan dukungan para pemilih menjelang putaran pemilu tahun ini.
Dukungan pemilih untuk Suga turun sembilan poin menjadi 34%, terendah sejak ia menjabat September lalu, survei harian bisnis Nikkei 23-25 Juli 2021, menunjukkan pada hari Senin, 26 Juli 2021. Olimpiade, yang ditunda tahun lalu oleh pandemi, dibuka pada hari Jumat, 23 Juli 2021, Reuters melaporkan.
Hampir dua pertiga responden mengatakan peluncuran vaksinasi virus corona di negara itu tidak berjalan dengan baik.
Program ini telah terhambat oleh awal yang lambat dan gangguan pasokan, dan kurang dari seperempat yang divaksinasi sepenuhnya.
Skenario impian Suga adalah menahan wabah virus, memimpin Olimpiade yang sukses dan mengadakan pemilihan umum. Itu semua buyar setelah lonjakan infeksi COVID-19 menyebabkan keadaan darurat keempat di Tokyo dan memaksa penyelenggara Olimpiade untuk melarang penonton dari hampir semua tempat.
Tokyo melaporkan 1.429 kasus COVID-19 baru pada hari Senin, 26 Juli 2021, hampir dua kali lipat jumlah pada hari yang sama seminggu sebelumnya.
Jepang memiliki beberapa berita gembira dari Olimpiade, memenangkan enam medali emas – termasuk dua bersejarah di judo oleh Uta Abe dan saudaranya Hifumi pada hari Minggu.
Yuto Horigome memenangkan skateboard jalanan pria pada hari Minggu, medali emas Olimpiade pertama untuk olahraga tersebut. Keberhasilan lebih lanjut datang dari Momiji Nishiya yang berusia 13 tahun, yang memenangkan emas di street skateboarding wanita pada hari Senin untuk menjadi pemenang medali emas termuda di Jepang.
Kemenangan Nishiya bersama dengan perunggu untuk rekan senegaranya Funa Nakayama, 16, menyebabkan Twitter ramai dengan ucapan selamat.
KHAWATIR TENTANG PENULARAN
Banyak warga Jepang khawatir masuknya atlet dan ofisial untuk acara olahraga global akan menambah lonjakan infeksi, dan 31% dalam survei Nikkei mengatakan Olimpiade harus dibatalkan atau ditunda lagi.
Sekitar 56% mengatakan langkah perbatasan Jepang untuk atlet dan ofisial Olimpiade yang akan datang “tidak layak”, survei Nikkei menunjukkan. Olimpiade diadakan di bawah aturan karantina yang ketat untuk mencegah penyebaran infeksi, tetapi sejumlah kasus telah muncul yang melibatkan atlet dan lainnya.
Penyelenggara Olimpiade melaporkan 16 kasus COVID-19 baru terkait Olimpiade pada hari Senin, termasuk tiga atlet, sehingga totalnya sejak 1 Juli menjadi 148.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Jepang Sudah Cabut Keadaan Darurat COVID-19 Sepenuhnya; Kasus Turun Stabil - CakapCakap