in ,

Varian Delta Jadi Strain Dominan COVID-19 di Korea Selatan

Varian Delta akan segera bertanggung jawab atas lebih dari 50 persen infeksi baru di Korea Selatan, kata pejabat KDCA.

CakapCakapCakap People! Varian Delta yang sangat menular menjadi strain dominan COVID-19 di Korea Selatan, sehingga mempersulit otoritas kesehatan untuk memperlambat penyebaran virus corona baru, kata para pejabat pada Senin, 26 Juli 2021.

Kantor berita Yonhap melaporkan, varian delta berada di balik lonjakan baru-baru ini dalam infeksi COVID-19 negara di Seoul dan daerah sekitarnya, juga termasuk menunjukkan tanda-tanda penyebaran lebih cepat di luar wilayah Seoul yang lebih luas.

Pada minggu ketiga Juli 2021, 48 persen pasien baru terinfeksi dengan varian Delta agresif, dibandingkan dengan 3,3 persen pada minggu keempat Juni, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Varian Delta yang sangat menular menjadi strain dominan COVID-19 di Korea Selatan, sehingga mempersulit otoritas kesehatan untuk memperlambat penyebaran virus corona baru, kata para pejabat pada Senin, 26 Juli 2021. [Foto: Reuters]

Varian Delta akan segera bertanggung jawab atas lebih dari 50 persen infeksi baru di Korea Selatan, kata pejabat KDCA.

Sohn Young-rae, seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 50 persen pasien baru diperkirakan terinfeksi varian minggu ini.

Sohn mengatakan otoritas kesehatan perlu menahan penyebaran varian delta dengan “tindakan yang lebih kuat dan lebih cepat dari sebelumnya.”

Baru 6,86 juta dari 52 juta penduduk Korea Selatan yang sudah divaksinasi lengkap.

Varian Delta diyakini menyebar sekitar 1,6 kali lebih cepat dari varian Alpha dan jauh lebih cepat dari versi asli COVID-19.

Sohn mengatakan masyarakat harus benar-benar mematuhi pedoman penahanan, termasuk aturan masker dan sanitasi tangan, untuk melindungi diri dari varian tersebut.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Munculnya varian Delta terjadi saat negara tersebut bergulat dengan gelombang keempat wabah.

Beban kasus harian negara itu naik di atas 1.000 selama sekitar 20 hari, dengan sekitar 60 persen kasus baru terdeteksi di wilayah Seoul yang lebih luas.

Penyebaran virus di wilayah non-Seoul baru-baru ini menjadi masalah, karena wisatawan melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di seluruh negeri pada musim panas, dengan sekitar 40 persen kasus baru yang dilaporkan berasal dari wilayah non-ibu kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nokia Rilis Ponsel Jadul Tapi Punya Jaringan 4G, Harganya Cukup Rp 500 Ribuan

Dukungan untuk PM Jepang Suga Merosot saat Kasus COVID-19 Membayangi Olimpiade Tokyo