CakapCakap – Cakap People! Pemerintah Indonesia bertujuan untuk memvaksinasi lebih dari 200 juta warganya, termasuk usia 12-17 tahun, untuk mencapai kekebalan komunal. Vaksinasi COVID-19 adalah langkah penting untuk keluar dari pandemi ini. Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo dalam tweet pada hari Selasa, 27 Juli 2021.
Sebanyak 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac tiba di Indonesia siang tadi.
Vaksinasi Covid-19 adalah langkah penting untuk keluar dari pandemi ini. Untuk mencapai kekebalan komunal, sekitar 208 juta penduduk Indonesia, termasuk usia 12-17 tahun, perlu divaksinasi. pic.twitter.com/k3xoLkBBH7
— Joko Widodo (@jokowi) July 27, 2021
Indonesia telah memberikan sekitar 64 juta dosis vaksin dalam enam bulan terakhir, dengan 18,7 juta orang telah divaksinasi lengkap hingga saat ini.
Meskipun berada di antara kinerja global teratas dalam jumlah total dosis, sejauh ini Indonesia baru memvaksinasi kurang dari 10 persen dari 272 juta penduduknya sepenuhnya.
“Untuk mencapai kekebalan populasi, kita perlu memvaksinasi sekitar 208 juta warga, termasuk mereka yang berusia antara 12 dan 17 tahun,” tulis presiden dalam tweet-nya.
Tweet-nya muncul beberapa jam setelah negara itu mencapai tonggak menyedihkan lainnya dengan jumlah kematian harian COVID-19 melebihi angka 2.000 untuk pertama kalinya sejak wabah dimulai.
Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilibatkan untuk menambah laju vaksinasi dengan target mencapai 2 juta dosis per hari mulai bulan depan.
Indonesia telah menggunakan sebagian besar vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China, yang juga memberikan lisensi kepada perusahaan farmasi milik negara Bio Farma untuk reproduksi di pabriknya di Bandung, Jawa Barat.
Indonesia pada Selasa, 27 Juli 2021, pemerintah menerima vaksin setengah jadi Sinovac yang setara dengan 21 juta dosis.
Itu adalah pengiriman vaksin ke-30 dari berbagai sumber asing, yang juga termasuk donor vaksin global yang disetujui PBB, Covax, Amerika Serikat, Jepang, dan China.
“Pemerintah akan terus melakukan pengadaan vaksin dari berbagai sumber yang ada untuk memastikan pasokan cukup untuk memenuhi target vaksinasi,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi video.
Ia mengatakan, semua vaksin yang dibeli pemerintah harus mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Penasihat Teknis Indonesia bidang Imunisasi. Indonesia hanya mengambil vaksin yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tambahnya.
“Pemerintah wajib memastikan keamanan, kualitas, dan khasiat dari semua jenis vaksin yang kita dapatkan,” kata Airlangga.
Sejak remaja diizinkan untuk mendapatkan suntikan awal bulan ini, setidaknya 718.000 anak telah menerima satu dosis vaksin, katanya.
“Perlu saya garis bawahi bahwa vaksinasi merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Selain vaksinasi, masyarakat juga perlu disiplin mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan,” kata Airlangga.
“Saya berharap kerjasama dari semua pihak untuk pencegahan COVID-19 khususnya yang berkaitan dengan program vaksinasi dapat semakin kuat sehingga bangsa kita dapat mengendalikan pandemi, masyarakat dapat kembali sehat dan perekonomian dapat pulih kembali,” ujarnnya, seperti dikutip Jakarta Globe.