in ,

Bersiap Hadapi Skenario Terburuk COVID-19; Indonesia Siapkan Fasilitas Kesehatan Cadangan dan Suplai Oksigen

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsentrator oksigen (oxygen concentrator) adalah perangkat medis bertenaga listrik yang dirancang untuk memusatkan oksigen dari udara sekitar.

CakapCakapCakap People! Indonesia bersiap menghadapi skenario terburuk infeksi harian COVID-19 yang diperkirakan mencapai lebih dari 40.000 dengan menyiapkan fasilitas kesehatan cadangan dan memesan suplai oksigen dari negara tetangga termasuk Singapura.

Negara ini sedang berjuang untuk menahan wabah dan menjaga sistem perawatan kesehatannya yang rapuh agar tidak runtuh. Pada Selasa, 6 Juli 2021, Kementerian Kesehatan RI melaporkan 31.189 infeksi virus corona baru dan 728 kematian – keduanya mencatat peningkatan harian.

Indonesia total mencatat 2.345.018 kasus COVID-19 dan 61.868 kematian sejak pandemi dimulai, menjadikannya negara yang paling parah dilanda di kawasan Asia Tenggara.

Warga antri di depot pengisian tangki oksigen untuk anggota keluarga yang sakit di Jakarta, pada 30 Juni 2021. FOTO: AFP

The Straits Times melaporkan, dengan wabah yang diperkirakan akan memburuk, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan pada konferensi pers virtual pada hari Selasa bahwa Indonesia telah melakukan persiapan yang komprehensif sehubungan dengan pasokan oksigen, obat-obatan dan fasilitas rumah sakit.

Indonesia juga telah “berkomunikasi dengan Singapura, China dan sumber lainnya”, katanya.

“Kami sudah memesan 10.000 unit oxygen concentrator dari Singapura, dan ada yang sedang dalam perjalanan menggunakan pesawat Hercules,” tambahnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsentrator oksigen (oxygen concentrator) adalah perangkat medis bertenaga listrik yang dirancang untuk memusatkan oksigen dari udara sekitar.

Luhut mengatakan oksigen yang dihasilkan dari mesin konsentrator ini dapat membantu kasus COVID-19 yang lebih ringan. Pasien dengan gejala yang lebih serius seperti di unit perawatan intensif (ICU) akan menerima oksigen medis yang telah diubah dari oksigen industri.

“Semua kekuatan dikerahkan. Jangan underestimate (meremehkan) Indonesia tidak bisa atasi masalah (COVID-19). Kalau kasus lebih dari 40-50 ribu, kita akan buat skenario siapa yang akan kita minta tolong, sudah mulai approach. Oksigen kami hitung buat skenario tim sampai 50 ribu, paling jelek 60-70 ribu kasus,” ujar Luhut dalam konfereni pers yang digelar secara virtual pada Selasa, 6 Juli 2021.

Luhut mengatakan infrastruktur akomodasi, termasuk bekas gedung, dapat diubah menjadi fasilitas isolasi dalam skenario terburuk.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah menambah hampir 8.000 tempat tidur baru di wilayah Jabodetabek, dan mengawasi dengan cermat pulau-pulau Sumatera dan Kalimantan, kantor berita Associated Press melaporkan.

Pulau Jawa dan Bali – yang menyumbang 70 persen dari total infeksi di negara ini – diberlakukan PPKM Darurat hingga 20 Juli untuk mengekang penyebaran virus yang cepat, lonjakan kasus disalahkan pada perjalanan yang meluas (mudik) selama periode hari Raya Aidilfitri dan varian Delta yang sangat menular, pertama kali diidentifikasi di India.

Di bawah status PPKM Darurat, mal, tempat ibadah, dan taman ditutup, sementara restoran hanya dapat menyediakan layanan takeaway dan pesan antar. Toko kelontong dan supermarket harus tutup pada pukul 20.00 setiap hari, dan membatasi pelanggan hingga 50 persen dari kapasitas. Itulah di antara beberapa tindakan yang lebih ketat dalam PPKM Darurat yang sedang berlangsung saat ini.

Pihak berwenang pada hari Selasa juga memperketat tindakan di 20 provinsi lain.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Di ibu kota Jakarta, pusat wabah, tenda plastik yang didirikan di rumah sakit untuk dijadikan unit perawatan intensif darurat (ICU) terlihat antrian yang mengular. Petugas kesehatan juga mengeluh kelelahan.

Laporan kekurangan tempat tidur rumah sakit dan oksigen juga muncul, dengan media di dalam negeri melaporkan bahwa lebih dari 30 pasien telah meninggal di sebuah rumah sakit di kota Yogyakarta pada hari Sabtu, 3 Juli 2021, setelah kehabisan pasokan oksigen.

Menurut laporan Bloomberg pada Selasa, 6 Juli 2021, Indonesia bersiap untuk mengimpor oksigen cair dari negara tetangga untuk memenuhi kebutuhan yang melonjak.

Fridy Juwono, direktur bahan kimia hulu di Kementerian Perindustrian, dikutip mengatakan bahwa produsen Linde Group, Air Products and Chemicals Inc, Air Liquide dan Iwatani Corp siap mengirimkan oksigen cair ke Indonesia dari fasilitas di Singapura dan Malaysia, yang akan memakan waktu satu minggu untuk tiba.

Juwono juga mengatakan, kebutuhan pasokan oksigen di Pulau Jawa melonjak hingga lima kali lipat dari jumlah normal sekitar 300 ton per hari. Pabrik oksigen negara itu sudah beroperasi dengan kapasitas penuh untuk memproduksi 1.700 ton per hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Film Horor Berlatar Hotel Ini Bikin Bergidik, Berani Nonton Sendirian?

Kamu Harus Tahu 5 Kebiasaan yang dapat Merusak Jantung Berikut