CakapCakap – Cakap People! Kasus harian COVID-19 di Indonesia telah melampaui India sebagai episentrum baru pandemi virus corona di Asia, dengan infeksi harian melebihi 40.000 selama dua hari berturut-turut (12-13 Juli 2021) dan para pejabat memperingatkan bahwa varian Delta telah menyebar di luar pulau Jawa. Bahkan pada Rabu, 14 Juli 2021, Indonesia mencatat rekor harian tertinggi baru dengan 54.517 kasus.
Jumlah kasus harian di Indonesia saat ini masih jauh dari puncak India yang pernah mencatat 400.000 kasus dalam sehari pada bulan Mei 2021, dan total 2,67 juta kasus di Indonesia adalah hampir sepersepuluh dari total 30,9 juta kasus yang dicatat oleh India.
India memiliki populasi kira-kira lima kali lebih besar dari 270 juta populasi Indonesia.
Indonesia melaporkan rata-rata 907 kematian harian dalam tujuh hari terakhir – dibandingkan dengan hanya 181 kematian harian yang tercatat sebulan yang lalu – sementara India melaporkan rata-rata 1.072 kematian harian.
Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini pada hari Selasa, 13 Juli 2021, melaporkan 47.899 infeksi baru, rekor tertinggi, naik dari 40.427 hari sebelumnya (Senin, 12 Juli 2021). Sedangkan angka kematian pada Selasa bertambah sebanyak 864 orang dan pada Senin, sebanyak 891 orang.
Pada Rabu, 14 Juli 2021, Indonesia mencatat rekor baru peningkatan harian terbesar dalam infeksi virus corona dengan 54.517 kasus, sehingga total menjadi lebih dari 2,67 juta kasus, menurut data dari gugus tugas COVID-19 nasional.
Data pada Rabu juga menunjukkan Indonesia mencatat 991 kematian baru, sehingga jumlah total kematian COVID-19 menjadi 69.210. Indonesia memiliki jumlah kasus virus corona dan kematian akibat COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara.
India pada Rabu, 14 Juli 2021, melaporkan 38.792 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, data dari kementerian kesehatan menunjukkan, dengan kematian harian bertambah sebanyak 624.
Pada Selasa, 13 Juli 2021, India mencatat 40.215 kasus harian COVID-19, termasuk 623 kematian. Sedangkan pada Senin, 12 Juli 2021, India melaporkan tambahan 30.827 kasus harian COVID-19, dan 546 meninggal.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa meskipun memiliki lebih banyak infeksi setiap hari, populasi 270 juta penduduk Indonesia hanya seperlima dari populasi di India. Indonesia sekarang memiliki sekitar 132 kasus per juta orang, dibandingkan dengan India yang mencatat 26 kasus per juta orang pada hari Minggu, 11 Juli 2021, menurut ourworldindata.org.
Sementara itu, hitungan kematian COVID-19 per kapita Indonesia lebih tinggi – rata-rata 3 kematian per juta orang, dibandingkan dengan kurang dari satu kasus kematian per juta orang di India — negara Asia selatan.
Angka-angka tersebut tidak memperhitungkan catatan pengujian dan penelusuran yang buruk di Indonesia. Tingkat kepositifan kasus di Indonesia – persentase infeksi yang dikonfirmasi vs orang yang diuji – berkisar sekitar 30% selama seminggu terakhir, sedangkan angka untuk India 2%.
Secara kumulatif, penghitungan virus corona di India yang dikonfirmasi masih yang tertinggi di Asia dengan lebih dari 30,9 kasus dan 411,439 kematian dan Indonesia mencatat total 2.670.046 kasus dan 69.210 kematian hingga Rabu, 14 Juli 2021.
Tetapi sementara angka kasus di India terus turun dari puncak Mei, wabah terburuk di Indonesia sejak awal pandemi belum menunjukkan tanda-tanda melambat.
Nikkei Asia melaporkan, Menteri Kesehatan Budi Sadikin mengatakan pada hari Selasa bahwa tingkat hunian tempat tidur rumah sakit untuk pasien COVID-19 di 12 provinsi telah melampaui 70% – setengahnya di Jawa dan sisanya di pulau-pulau besar Indonesia lainnya. Di ibu kota negara, Jakarta, tingkat hunian mendekati 90% meskipun baru-baru ini beberapa fasilitas diubah menjadi rumah sakit hanya untuk pasien virus corona.
Sadikin mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan skenario di mana kasus dapat meningkat 30% selama dua minggu ke depan dan mempercepat di daerah lain. Langkah-langkahnya termasuk mengubah lebih banyak tempat tidur rumah sakit biasa menjadi fasilitas perawatan untuk COVID-19.
Pemerintah awal tahun ini menetapkan 30% dari 400.000 tempat tidur rumah sakit secara nasional untuk perawatan COVID-19, tetapi itu dengan cepat terisi setelah eksodus liburan Idul Fitri pada bulan Mei dan ketika strain delta yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri.
“Secara nasional masih ada [tempat tidur], tetapi kasus di beberapa provinsi sudah sangat tinggi karena wabah varian delta yang tidak merata,” kata Sadikin dalam dengar pendapat dengan anggota DPR RI. “[Kasus Delta] masih terkonsentrasi di Jawa, tetapi kami telah melihat mereka menyebar di luar Jawa – Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Papua Barat, Kepulauan Riau dan Bengkulu sekarang berada di bawah radar kami.”
Menteri Kesehatan juga mengungkapkan tentang kekurangan tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan COVID-19.