in ,

Malaysia Catat 11.079 Kasus Harian COVID-19; Rekor Tertinggi Baru di Tengah Kekhawatiran Krisis yang Meningkat

Rekor harian sebelumnya adalah 9.353 kasus pada Sabtu, 10 Juli 2021.

CakapCakapCakap People! Malaysia melaporkan 11.079 kasus baru virus corona pada Selasa, 13 Juli 2021, pertama kalinya infeksi harian mencapai lima angka, di tengah krisis kesehatan yang membuat rumah sakit dan pusat assessment COVID-19 dibanjiri pasien.

Rekor harian sebelumnya dicatat hanya tiga hari yang lalu pada hari Sabtu, 10 Juli 2021, dengan 9.353 kasus. Pada hari Selasa juga mencatat 125 kematian dan rekor 972 pasien dalam perawatan intensif, The Straits Times melaporkan.

Selangor, negara bagian terpadat di negara itu, melaporkan sebagian besar infeksi baru dengan 5.263 kasus, atau 47,5 persen dari total.

Wilayah federal Kuala Lumpur, yang dikelilingi oleh negara bagian Selangor, mencatat 1.521 infeksi, tertinggi kedua di negara itu.

Rekor harian sebelumnya adalah 9.353 kasus pada 10 Juli 2021. FOTO: REUTERS

Dengan 855.949 kasus secara keseluruhan, Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi per kapita tertinggi di Asia Tenggara.

Salah satu penyebab kenaikan tersebut adalah munculnya varian Delta yang dapat menyebar melalui transmisi udara, kata Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah.

“Kami diberitahu bahwa varian Delta sekarang menjadi varian dominan,” katanya dalam konferensi pers.

Jumlah infeksi diproyeksikan meningkat lebih lanjut dalam dua minggu ke depan sebelum stabil, tambahnya.

Ada kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah kasus, kematian, dan pasien di rumah sakit, bahkan ketika sebagian besar Malaysia termasuk Selangor dan KL memasuki minggu ketujuh lockdown total, dan dengan pemerintah sesumbar bahwa sejumlah besar masyarakat telah divaksinasi.

Hampir 11,8 juta orang Malaysia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin hingga Senin, 12 Juli 2021, atau sekitar 24,8 persen dari populasi, kata Menteri Kesehatan Adham Baba. Mereka termasuk 11,3 persen (3,68 juta) yang telah menerima dosis penuh.

Media sosial telah dibanjiri dengan klip video dan gambar mayat yang menumpuk di rumah sakit.

Sebuah video viral berdurasi 15 menit yang diunggah di YouTube pada hari Senin konon telah membuat para tenaga kesehatan yang berada di garis depan tertekan dengan menggambarkan sistem perawatan kesehatan di Lembah Klang – distrik terpadat di Malaysia yang terdiri dari KL, Putrajaya dan sebagian besar Selangor – dengan sebuah kapal yang tenggelam.

“Kami mengganti tabung oksigen setiap jam. Beberapa pasien mungkin diminta untuk berbagi oksigen dengan lima pasien lain,” kata seorang frontliner yang tidak disebutkan namanya.

Ada juga kekurangan obat yang digunakan selama beberapa minggu terakhir, kata frontliner lainnya. “Kami tidak menerima bantuan dari markas besar dan kami sekarat dalam pertempuran ini,” katanya.

Tidak ada foto atau gambar dari para tenaga kesehatan garis depan yang ditampilkan dan suara mereka tampaknya telah diubah untuk melindungi identitas mereka dalam video tersebut, karena ada perintah pembungkaman terhadap petugas kesehatan yang membuat komentar yang tidak sah.

Sementara itu, pusat vaksinasi di ibu kota Selangor, Shah Alam, ditutup selama sehari pada Selasa, 13 Juli 2021, setelah 204 pekerja dinyatakan positif COVID-19, menyusul latihan skrining massal pada 453 pekerja dan sukarelawan.

Mereka yang dites positif telah diisolasi dan tim pekerja baru akan menjaga Ideal Convention Center pada hari Rabu setelah pusat tersebut dibersihkan, kata para pejabat.

Pemerintah telah bersikap defensif karena beban kasus terus meningkat enam bulan setelah status keadaan darurat yang diberlakukan pada pertengahan Januari dengan tujuan untuk mengendalikan penyakit tersebut.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengunjungi Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di kota Klang. FOTO: THE STAR/ASIA NEWS NETWORK via STRAITS TIMES

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada hari Selasa mengunjungi rumah sakit utama Selangor yang sedang berjuang dengan masuknya pasien, dan mengatakan bantuan sedang dalam perjalanan untuk Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di kota Klang.

Dia mengatakan tambahan RM100 juta akan dihabiskan untuk outsourcing perawatan kesehatan di Lembah Klang, sementara 151 tempat tidur tambahan akan ditambahkan ke rumah sakit bersama dengan 15 ventilator lainnya.

“Saya telah memerintahkan (pihak berwenang) untuk melihat kesehatan mental (tenaga kesehatan garis depan) dan masyarakat dan memastikan bahwa kesejahteraan dan moral petugas kesehatan diperhatikan,” katanya, seperti dikutip dari saluran berita Astro Awani.

Sementara itu, warga di Kota Klang memprotes lokasi CAC di perumahan Taman Sri Andalas, yang menurut mereka terlalu dekat dengan rumah tapak mereka.

Dalam video YouTube, seorang frontliner membandingkan krisis kesehatan Malaysia dengan wabah di Italia tahun lalu dan India tahun ini. “Kami sudah (berada dalam situasi) di Italia 2020. Kami sudah (berada di situasi )di India 2021,” katanya.

“Jika Anda mengira kapal itu masih berlayar, saya kira sudah tenggelam,” kata seorang frontliner lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Laporkan Rekor Tertinggi 47.899 Kasus Harian COVID-19; Butuh 3.000 Dokter

Perusahaan Singapura dan Indonesia Bersatu Membantu Dalam Pertempuran COVID-19 di Indonesia