in ,

Apa yang Bikin Covid-19 di RI Meledak? Tak Disangka Ternyata Faktor Ini

Raden Pardede selaku Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 serta Pemulikan Ekonomi Nasional (KPC PEN) membeberkan alasannya

CakapCakap – Cakap People, tampaknya kita belum bisa bernapas lega kali ini. Pasalnya kenaikan kasus infeksi virus corona di Indonesia sangat melonjak drastis. Hal tersebut lantas memaksa pemerintah untuk memberlakukan PPKM darurat.

Padahal di akhir tahun lalu, pemerintah merasa jika Covid-19 sudah dapat dikendalikan. Alhasil fokus dialihkan pada pemulihan ekonomi nasional yang sempat memburuk akibat pandemi.

Indonesia menerapkan kebijakan PPKM darurat. Gambar via bbc.com

Namun cerita kini bak terbanting 360 derajat. Sebab dalam sehari kasus positif Covid-19 dapat bertambah sampai 30.000 orang dengan tingkat kematian menyentuh 1.000 jiwa. Rekor tersebut merupakan yang terpanjang di sejarah Covid-19 yang menyerbu Indonesia.

Masyarakat pun dibuat miris dengan antrean mobil ambulans yang berjejer di pemakaman umum untuk mengkebumikan jenazah pasien virus corona yang meninggal.

Menanggapi hal tersebut, Raden Pardede selaku Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) menyebut jika tren kasus Covid-19 yang meningkat ini dipengaruhi oleh adanya liburan panjang yang lebih banyak dibanding tahun 2020.

“Kali ini ada gabungan beberapa hal. Libur Lebaran, libur Kenaikan Isa Almasih, hari Pancasila, dan mengakibatkan masyarakat mengambil libur panjang,” papar Raden melalui sebuah webinar yang diadakan oleh Indef sebagaimana dikutip CNBC Indonesia.

Tak hanya itu, Raden juga mengungkap jika penularan yang masif terjadi lantaran kedatangan pekerja migran yang cukup signifikan. Mulai dari India hingga Saudi Arabia atau Timur Tengah.

“Juga waktu itu ada wisatawan yang datang dari India,” tambahnya.

India pun jadi kekhawatiran paling besar sebab termasuk asal dari varian Delta yang saat ini menjadi tren di Indonesia. Apalagi varian Delta diklaim cukup ganas, sebab memiliki daya penyebaran yang lebih cepat 10 kali dibanding mutan lain.

Menurut rincian Raden, apabila masyarakat tak disiplin dengan protokol kesehatan, misalnya untuk virus varian Wuhan, maka dalam waktu 30 hari dapat menularkan pada 729 orang.

Varian Delta yang paling banyak terkonfirmasi. Gambar via klikdokter.com

Sedangkan untuk varian Alpha apabila tak menerapkan prokes yang ketat, bisa menyebarkan pada 15.625 orang. Terakhir, untuk Delta yang kini paling mendominasi di Indonesia, bisa menularkan pada sebanyak 117.649 jiwa.

“Konon katanya berdasarkan genome sequences, varian Delta yang sekarang sangat dominan,” ucapnya.

Ia juga menambahkan jika kondisi tersebut jadi pembeda utama antara peristiwa libur Natal dan Tahun Baru dengan kenaikan Lebaran di bulan Mei serta Juni.

“Ini yang membedakan, pembeda utama peristiwa dengan libur nataru (natal dan tahun baru), dan kenaikan lebaran pada bulan 5-6 (Mei-Juni) di tahun 2020. Ini mutasi virus baru yang tidak diperhitungkan sebelumnya,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Cakap People jangan lengah dengan protokol kesehatan. Tetap lakukan sesuai anjuran pemerintah dan kurang mobilitas di luar rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KCNA: Pemimpin Korea Utara dan China Berjanji Akan Bekerja Sama Lebih Besar Hadapi Permusuhan Asing

Coba Lebih Mengerti, Berikut 5 Hal yang Diinginkan Pasangan Saat Ngambek