in ,

Berikut 2 Jenis Obat Baru yang Direkomendasikan WHO Demi Kurangi Risiko Kematian Covid-19

Kasus Covid-19 yang makin melonjak mengakibatkan angka kematian meroket

CakapCakap – Cakap People seiring melejitnya kasus infeksi Covid-19, angka kematian akibat wabah tersebut juga meningkat tajam. Maka dari itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat radang sendi Actemra dari Roche serta Kevzara dari Sanofi dengan kortikosteroid bagi pasien Covid-19.

Jenis obat tersebut direkomendasikan pasca data dari sekitar 11 ribu pasien menunjukkan jika obat itu bisa kurangi risiko kematian.

Obat Covid-19 rekomendasi WHO. Gambar via indozone.id

WHO juga sudah memperbarui pedoman perawatan pasiennya guna memasukkan penghambat reseptor interleukin-6, yakni kelas obat yang dapat menyelamatkan nyawa pasien sakit parah atau kritis dengan virus corona, apalagi jika diberikan bersama kortikosteroid.

Pasien Covid-19 yang kritis atau sakit parah sering mengalami reaksi berlebih dari sistem imunitas tubuh, yang mana dapat berbahaya untuk kesehatan pasien. Obat penghambat interleukin-6, sarilumab dan tocillizumab berperan guna menekan reaksi berlebihan tersebut.

Obat itu juga merupakan yang pertama ditemukan efektif guna melawan virus corona pasca kortikosteroid yang disarankan oleh WHO per September 2020 lalu.

Menurut evaluasi WHO, terapi obat dalam merawat pasien virus corona yang kritis dan parah memakai senyawa interleukin-6 dapat menghalangi peradangan.

Analisis WHO juga menunjukkan jika risiko kematian dalam 28 hari untuk pasien yang memperoleh salah satu obat radang sendi bersama kortikosteroid seperti deksametason ialah 21% dari pada risiko 25% yang diasumsikan di antara yang memperoleh perawatan standar. Pada 100 pasien seperti kondisi tersebut, 4 lainnya bakal bertahan.

Tak hanya itu, risiko berkembang memerlukan ventilasi mekanis atau kematian ialah 26% untuk mereka yang memperoleh obat-obatan serta kortikosteroid, dibanding dengan 33% pada orang yang mendapat perawatan biasa.

Sehingga lebih lanjut WHO menyebut jika untuk tiap 100 pasien seperti itu, 7 lagi akan dapat bertahan hidup tanpa ventilasi mekanis.

Sebelumnya WHO sempat merekomendasikan obat pada tahun lalu. Gambar via tribunnews.com

Analisa itu meliputi 10.930 pasien, di antaranya sebanyak 6.449 memperoleh salah satu obat serta 4.481 lain mendapatkan perawatan standar atau plasebo.

Pihak Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat mengeluarkan persetujuan pemakaian darurat obat Actemra untuk pasien Covid-19 pada minggu lalu. Langkah tersebut diambil pasca penggunaan off-label kala pandemi yang mendorong penjualan kurang lebih sekitar sepertiga jadi US$ 3 miliar tahun 2020 kemarin.

Guna menjamin akses serta keterjangkauan produk tersebut, WHO mengimbau produsen untuk menurunkan harga serta menyediakan stok ke negara-negara dengan penghasilan rendah menengah, terlebih di tempat Covid-19 naik drastis Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Studi Singapura: Vaksinasi COVID-19 Lengkap Berikan 69 Persen Perlindungan Terhadap Infeksi Varian Delta

4 Tempat Ini Dipercayai Sebagai Gerbang Bumi Menuju Surga, Salah Satunya Ada di Indonesia