in ,

Industri Bisnis Yang Segera Bangkrut Karena Dunia Digital

Banyak orang merasa terbantu dengan kehadiran toko online dan kemudahan dunia digital yang berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Semua bisa diakses melalui smartphone dan website tanpa batas ruang dan waktu. Tapi ternyata nggak cuma menguntungkan lho, ada juga yang merasa dirugikan dari kehadiran teknologi yang semakin memudahkan ini. Bebera industri bisnis merasa lesu beberapa tahun terakhir ini dan terancam bangkrut beberapa tahun ke depan. Sebabnya udah dipastikan, pergeseran transaksi ekonomi dari offline menjadi sistem online yang semakin mudah. Ini dia 7 industri bisnis yang segera bangkrut karena perkembangan dunia digital yang semakin maju.

1. Transportasi

vincentwee.com

Kehadiran ojek online dari GoJek, Grab, dan Uber bikin angkutan umum lainnya geleng-geleng kepala. Lihat aja perang sengit antara ojek online dengan ojek konvensional yang selalu memanas di berbagai daerah. Belum lagi taksi konvensional yang nggak kalah telak dari segi harga dan pelayanan. Nggak menutup kemungkinan moda transportasi konvensional akan bangkrut karena adanya sistem transportasi berbasis aplikasi ini.

2. Pasar Elektronik

kompas.com

Banyak pemilik elektronik yang gulung tikar karena pembeli yang menurun setiap bulannya. Lihat aja di Pasar Glodok yang udah beroperasi sejak tahun 1990an ini mulai sepi pembeli dan beberapa toko tutup karena nggak mampu menutup biaya sewa tempat. Ini semua karena konsumen udah lari ke toko online yang nggak perlu datang ke toko tapi bisa mendapatkan barang baru dengan mudah dan cepat.

3. Surat kabar

ngalam.co

Meski masih bertahan atas nama eksistensi, sejumlah surat kabar mulai membuat versi digital dan onlinenya untuk menyasar kalangan yang lebih luas. Memang berita yang ada di media online lebih gampang dibagikan melalui media sosial atau disimpan dalam data pribadi. Berbeda dengan koran fisik yang bisa aja robek atau rusak karena waktu. Jadi sekarang meski ada koran dan surat kabar yang masih mencetak versi fisiknya, mereka udah siap-siap dengan versi online.

4. Pasar ponsel

solopos.com

Di era 2000-an, pasar ponsel di Indonesia berkembang pesat karena banyak model dan kebutuhan masyarakat yang haus akan teknologi baru ini. Tapi sekarang ponsel bisa dibeli di toko online dengan sangat mudahnya, nggak perlu muter-muter konter untuk mencari harga yang pas dan merek yang cocok. Tinggal buka situsnya dan pilih sesuka hati, bahkan ada yang sering ngasih diskon dan bonus. Jadinya toko ponsel kayak di Roxy square pun jadi sepi peminat dan bikin ruko-ruko jadi tutup.

5. Perhotelan

cnbc.com

Saat ini ada banyak aplikasi yang menawarkan kamar untuk menginap yang harganya jauh lebih murah namun tetap nyaman dibandingkan dengan hotel. Sebut aja Airbnb, AiryRoom, dan Reddoorz yang memungkinkan siapa aja yang punya kamar kosong di rumahnya bisa disewa oleh orang-orang yang memesan lewat aplikasi. Ini terbukti menurunkan omset hotel hingga 50 persen lho. Jadi nggak menutup kemungkinan industri perhotelan di kota besar cukup terancam dengan aplikasi sewa kamar mandiri ini.

6. Tekstil

womantalk.com

Terkesan sepele tapi industri tekstil yang luar biasa besar ini beberapa tahun terakhir juga mengalami penurunan penjualan. Banyak konsumen yang lebih memilih mencari bahan-bahan tekstil lewat online karena lebih mudah. Beberapa toko tekstil besar pun mulai membuat website untuk mengakomodasi permintaan lewat online tersebut. Jadi pasar tekstil kayak yang ada di Tanah Abang diperkirakan akan terancam beberapa tahun ke depan karena terus mengalami penurunan omset.

7. Supermarket

bosmurah.com

Selama ini siapa yang menyangka kalo industri supermarket akan mengalami kebangkrutan kayak yang dialami oleh Seven Eleven. Padahal supermarket sekaligus tempat ngopi ini cukup laris dan jadi gaya hidup yang cukup digandrungi oleh masyarakat. Namun kenyataannya memang nggak bisa dipungkiri, orang lebih senang belanja online. Apalagi saat ini Amazon sedang menggodok sistem belanja yang lebih praktis lewat AmazonGo yang segera meluncur di Indonesia. Sebuah ancaman besar untuk supermarket lainnya sekelas Carrefour, Hypermart, dan lainnya.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Meski Kehilangan Ketampanan Karena Kanker Mata, Cewek Ini Masih Setia Mendampingi Kekasihnya

6 Film Korea 2018 yang Diprediksi Sukses dan Wajib Tonton