CakapCakap – Cakap People! Presiden RI Joko Widodo mengatakan pada Senin, 28 Juni 2021, bahwa vaksinasi COVID-19 bagi mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun dapat segera dimulai.
Ini terjadi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac Biotech COVID-19 China untuk orang-orang semuda usia 12 tahun.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, presiden mencatat bahwa BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat dan mengucapkan terima kasih untuk hal itu.
“Sehingga vaksinasi untuk anak-anak seusia itu bisa segera dimulai,” ujarnya, seperti dikutip Channel News Asia.
Pada kesempatan itu juga, Presiden Jokowi menyebutkan upaya negara yang telah menyuntik 1,3 juta orang pada Sabtu, 26 Juni 2021, mengalahkan targetnya untuk memvaksinasi 1 juta orang mulai Juli. Tingkat vaksinasi bulan ini sekitar 700 ribu suntikan per hari.
Presiden berharap tingkat vaksinasi akan tetap konstan di bulan Juli. Dia juga menetapkan target 2 juta orang untuk divaksinasi setiap hari pada bulan Agustus.
Indonesia telah berjuang melawan lonjakan infeksi COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir dan mencatat rekor kasus baru dengan lebih dari 21.000 kasus sehari selama akhir pekan.
Hingga Senin, 28 Juni 2021, negara ini total mencatat 2.135.998 kasus COVID-19 dan 57.561 kematian.
Lonjakan diperkirakan akan berlanjut setidaknya hingga awal Juli karena liburan Idul Fitri sebelumnya cenderung menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 hingga tujuh minggu setelahnya.
Indonesia telah menerima sekitar 104,7 juta vaksin dengan mayoritas dari Sinovac, diikuti oleh AstraZeneca dan Sinopharm.
Vaksinsasi 7,5 juta warga Jakarta
Presiden Joko Widodo telah meninjau pusat-pusat vaksinasi di Jakarta, mengawasi program vaksinasi nasional dan mendorong masyarakat di ibu kota untuk mendapatkan vaksinasi dengan cepat.
“Saya sudah sampaikan ke Gubernur DKI Jakarta, akhir Agustus ini targetnya 7,5 juta warga Jakarta harus sudah divaksin,” katanya pada Rabu, 14 Juni 2021, saat meninjau acara vaksinasi massal di kawasan pemukiman, seperti dikutip Channel News Asia.
Dengan lebih dari dua juta kasus COVID-19, Indonesia saat ini bergulat dengan lonjakan infeksi setelah liburan Idul Fitri bulan lalu di mana masyarakat kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan orang yang dicintai dan kerumunan orang memadati tempat-tempat wisata.