CakapCakap – Cakap People! Indonesia menambah jumlah tempat tidur rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 di tengah lonjakan kasus yang didominasi virus corona varian Delta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kepada media briefing pada hari Jumat, 25 Juni 2021, bahwa tiga rumah sakit besar – RS Persahabatan, RS Fatmawati dan RS Sulianti Saroso – di Jakarta akan diubah menjadi RS COVID-19 penuh dan setidaknya dua RS besar yang baru dibangun. Kompleks perumahan subsidi pemerintah di ibu kota akan diubah menjadi fasilitas untuk merawat pasien dengan gejala ringan.
“Kami akan memiliki ratusan tempat tidur baru dengan peralatan lengkap, dokter dan perawat berpengalaman hanya dari penambahan tiga rumah sakit negara ini,” kata Budi, seperti dikutip The Straits Times.
“Kami juga akan mengubah ruang gawat darurat di rumah sakit menjadi fasilitas untuk merawat pasien COVID-19, sementara perawatan darurat akan dipindahkan ke tenda di luar rumah sakit,” tambahnya.
“Saat ini kami memiliki 85.000 tempat tidur rumah sakit yang dicadangkan untuk COVID-19 di seluruh Indonesia dan 60.000 di antaranya sudah terisi,” kata Budi, seraya menambahkan bahwa itu tidak memperhitungkan rencana untuk mengubah ruang gawat darurat serta tiga rumah sakit besar di Jakarta.
Negara terpadat di Asia Tenggara ini melihat kasus COVID-19 melonjak melewati angka dua juta pada hari Senin, 21 Juni 2021, melaporkan tiga rekor kasus harian baru minggu ini.
Pada hari Kamis, 24 Juni 2021, hitungan harian naik di atas 20.000 untuk pertama kalinya – dua angka rekor sebelumnya hanya berada di sekitar angka 15.000.
Alih-alih penguncian skala besar, Indonesia sejauh ini hanya memberlakukan penguncian lokal berdasarkan rezim kode warna. Wilayah yang terkena dampak buruk diberi label zona merah dan tunduk pada pembatasan yang lebih ketat. Daerah dengan kasus COVOD-19 lebih sedikit diberi label oranye atau kuning.
“Kasus-kasus di Indonesia sudah mencapai titik tinggi. Kami mengikuti situasi dan selalu memantau apa yang terjadi di publik dan melihat apa yang bisa kami lakukan untuk segera mengatasi masalah,” kata Budi.
Dia menambahkan bahwa Indonesia memiliki total 389.000 tempat tidur rumah sakit di 34 provinsi dan pemerintah telah berkomitmen untuk mengubah hingga 30 persen dari mereka, atau 130.000 tempat tidur, menjadi tempat tidur khusus COVID-19 jika situasinya mengharuskan.
Kementerian Kesehatan juga bersiap untuk mulai menginokulasi orang di bawah 18 tahun. Indonesia sejauh ini membatasi suntikan COVID-19 untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
“Kami sedang mempelajari kasus di luar negeri seperti di Eropa, Amerika (dan) Asia tentang bagaimana mereka menginokulasi mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan kelompok mana dalam kelompok usia itu yang akan mendapatkan dosis. Kami sedang melihat data kebijakan mereka, laporan ilmu kesehatan,” tambah Budi.
Soal pasokan oksigen, pemerintah telah menerima komitmen dari pemasok lokal untuk merealokasi kelebihan kapasitas yang diperuntukkan bagi keperluan industri untuk keperluan medis. Jawa Barat adalah rumah bagi kapasitas pabrik oksigen terbesar di negara ini dan dapat membantu memenuhi permintaan di tempat lain.
Pasokan mungkin meningkat karena Indonesia tidak mengimpor tabung, tetapi memproduksinya secara lokal, tambah Budi.
Menolak laporan kekurangan pasokan oksigen, Budi mengatakan bahwa frekuensi penggunaan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir membutuhkan pengisian ulang yang lebih sering dan mengimbau rumah sakit untuk meningkatkan putaran pengisian daripada membeli tabung tambahan.
“Tidak perlu rumah sakit mana pun untuk menggandakan atau melipatgandakan stok tabung mereka. Lakukan lebih banyak isi ulang.