CakapCakap – Cakap People, setiap negara memiliki cara masing-masing dalam menghadapi virus corona yang masih mewabah. Berbagai kebijakan pun ditempuh oleh pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk menghalau laju penularan Covid-19.
Salah satunya negara Arab Saudi, pihaknya mengumumkan aturan baru untuk warganya yang hendak pergi ke mal. Negara tersebut melarang masyarakat yang belum divaksin virus corona masuk ke pusat perbelanjaan per 1 Agustus 2021 mendatang.
Abdurrahman Al Hussein selaku Juru Bicara Kementerian Perdagangan Arab Saudi menyebut jika vaksin paling tidak satu dosis bakal jadi persyaratan mutlak supaya warga lokal dapat berkunjung ke pusat perbelanjaan.
“Mendapat setidaknya satu suntikan vaksin akan menjadi syarat untuk memasuki fasilitas komersial,” jelas Al Hussein sebagaimana dikutip CNBC Indonesia dari Reuters.
Kebijakan baru lain tentang pusat perbelanjaan juga dikeluarkan oleh negeri tersebut, di mana ruang ganti pakaian kembali dibuka serta layar sentuh diizinkan guna mendukung aktivitas di toko. Tetapi pusat komersial wajib memastikan adanya jarak sosial serta disinfektan secara berkelanjutan.
Kendati demikian, 4 praktik yang memicu kerumunan baik di dalam maupun di luar tempat komersial masih dilarang. Misalnya, mengundang selebriti dan pengiklanan, kompetisi komersial yang memerlukan kehadiran, peresmian akbar untuk pasar atau toko, hingga meluncurkan acara bagi layanan maupun produk.
Selain itu, otoritas terkait juga diwajibkan memantau secara terus-menerus tentang kepatuhan serta tindakan pencegahan. Sebanyak 103.274 kunjungan inspeksi juga harus dilakukan, di mana 3.436 pelanggaran langsung dicatat.
Sebelumnya pihak Kementerian Dalam Negeri menyebutkan jika vaksinasi bakal menjadi suatu kewajiban per 1 Agustus untuk mereka yang hendak hadir dalam acara hiburan maupun olahraga.
Termasuk pula mereka yang akan berpartisipasi di dalam kegiatan budaya dan memasuki berbagai perusahaan publik serta swasta. Arab Saudi sendiri sudah memberikan sekitar 15,7 juta dosis vaksin hingga ini. Jumlah tersebut cukup guna menginokulasi 23 persen populasi.
Tentunya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah ini dilakukan demi menekan laju kasus positif virus corona. Mengingat makin banyak mutasi Covid-19 yang menyerang negara-negara tetangga Cakap People.