in ,

Mengenal Tradisi Tato Tubuh di Filipina, Sang Pengrajin Berusia 100 Tahun

Tato merupakan simbol kejantanan dan kecantikan bagi suku Kalinga

CakapCakap – Pasti Cakap People tak asing lagi bukan dengan tato? Banyak orang yang menyematkan tato di tubuh mereka. Bahkan salah satu suku di Filipina memilih guna melestarikan budaya dengan tato.

Mereka ialah orang-orang yang berasal dari Suku Kalinga, domisilinya di wilayah Pegunungan Cordillera, Provinsi Kalinga, Luzon, Filipina.

Tato Dianggap Simbol Kejantanan dan Kecantikan

Membuat tato dengan teknik ketukan tangan. Gambar via superadventure.co.id

Menurut suku tersebut, tato merupakan lambang dari kejantanan dan kecantikan. Sehingga baik pria maupun wanita dari suku itu menghias tubuhnya memakai tato.

Bahkan tato hampir digambar di seluruh tubuh, menutupi kulit dengan berbagai gambar yang khas. Biasanya suku setempat menato tubuhnya saat mulai beranjak dewasa, hal ini menandakan kematangan.

Tetapi tidak semua orang diizinkan untuk mengukir tato. Hanya ada satu sosok saja yang dipercaya melakukannya. Ia adalah Apo Whang-Od, wanita yang berusia lebih dari 100 tahun. Jika Whang-Od sudah tiada maka keponakannya, Grace Palicas yang digadang bakal jadi penerusnya. Sebab keahlian tersebut turut-temurun.

Whang-Od sendiri sudah menekuni profesi sebagai tattoo artist tradisional selama 80 tahun. Ia menggunakan arang serta duri sebagai ‘senjata’ mengukir tato dengan metode ketukan tangan.

Ia mengetuk kulit memakai palu yang terbuat dari pohon kopi, dibantu oleh duri dari pomelo atau kalamansi yang termasuk jenis jeruk. Desain yang dihasilkan dari teknik ini pun bervariasi, mulai dari pola kulit ular sampai lipan.

Menurut pengrajin tato tersebut, tradisi ini pertama kali diberikan kepada pejuang Butbut sebagai pertanda jika mereka telah membunuh lawan. Namun saat ini tato dapat dilakukan pada siapa saja tanpa perlu syarat khusus.

Beda Gambar maka Tak Sama pula Artinya

Sudah berusia 100 tahun. Gambar via detik.com

Menyandang profesi sebagai tattoo artist, Whang-Od juga memiliki tato spesial yang terletak di lengannya. Tato tersebut ia gambar sendiri seharian penuh. Usai tato tersebut selesai, sang ayah sekaligus guru Whang-Od dalam belajar tato sampai menyembelih satu ekor babi untuk merayakannya.

Hampir setiap tato mempunyai arti yang berbeda-beda. Misalnya saja tato bermotif garis yang disematkan pada wanita jadi serupa dengan perhiasan gelang. Jika di leher umumnya berbentuk layaknya kalung.

Wanita dari Suku Kalinga yang ditato artinya sudah siap untuk menikah. Namun menariknya jika ada wanita dewasa yang tak ingin menato tubuhnya, maka tiada lelaki yang bersedia menikah dengannya.

Sedangkan untuk pria, tato merupakan simbol kebanggaan dan kejantanan. Di lengan, dada, hingga punggung semuanya dipenuhi oleh tato. Makin banyak tato, maka semakin tinggi juga statusnya di mata masyarakat.

Tato Suku Kalinga pun sudah ada sedari seabad lalu Cakap People. Tradisi ini dijaga sampai kini dan membuat banyak wisatawan tertarik untuk melihatnya secara langsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Variety Show Korea Bertema Kuliner Ini Bikin Nafsu Makan Bangkit, Tonton yuk

Inilah Serrana, Si Kota Paling Sehat di Tengah Badai Covid-19 Brasil