Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Semua orang yang bergabung dalam perayaan Liga Champions di kota Porto harus memantau gejala COVID-19 dan menghindari kontak dekat dengan orang lain selama 14 hari ke depan. Demikian disampaikan otoritas kesehatan wilayah utara Portugal pada Minggu, 30 Mei 2021.
Dalam beberapa hari menjelang final hari Sabtu, 29 Mei 2021, antara Chelsea dan Manchester City, kerumunan besar penggemar Inggris, yang sebagian besar tidak mengenakan masker dan tidak jauh menjaga jarak secara sosial, mengambil alih wilayah tepi sungai Porto untuk minum dan menyanyikan slogan tim, Reuters melaporkan, Senin, 31 Mei 2021.
Sekitar 16.500 penonton diizinkan masuk ke stadion, tetapi banyak yang pergi ke Porto untuk mendukung tim mereka dari pinggir lapangan. Pada Sabtu malam, penggemar Chelsea yang gembira meledak dengan sukacita di jalan-jalan Porto setelah tim mereka meraih gelar.
Ada kekhawatiran di Portugal bahwa acara tersebut dapat menyebabkan peningkatan infeksi setelah pihak berwenang memutuskan untuk melonggarkan aturan COVID-19 untuk pertandingan tersebut, tetapi juga karena varian virus corona yang sangat menular menyebar di beberapa bagian Inggris setelah pertama kali diidentifikasi di India.
Semua penggemar harus menunjukkan tes COVID-19 negatif pada saat kedatangan. Portugal masuk dalam daftar “hijau” pemerintah Inggris yang mengizinkan wisatawan untuk mengunjungi negara itu tanpa mengkarantina saat mereka kembali.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas kesehatan daerah (ARS Norte) mengatakan bahwa mereka yang berada di zona penggemar atau di sekitar area tempat perayaan berlangsung harus memantau gejala COVID-19, termasuk demam, batuk, dan hilangnya rasa atau bau.
Ia juga mengatakan bahwa orang harus mencoba untuk “mengurangi kontak selama 14 hari ke depan” dan secara ketat mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak sosial dan mengenakan masker.
Rekomendasi itu dibuat karena tingginya jumlah penggemar di Porto yang tidak mematuhi aturan COVID-19, kata ARS Norte, seraya menambahkan bahwa mereka akan “terus memantau situasi epidemiologis” dan menyesuaikan tanggapannya.
