CakapCakap – Cakap People! Pusat bisnis Vietnam, Kota Ho Chi Minh, akan memulai berlakukan tindakan jarak sosial selama 15 hari mulai dari Senin, 31 Mei 2021, dalam upaya untuk mengekang penyebaran COVID-19. Demikian disampaikan pemerintah negara itu pada Minggu, 30 Mei 2021.
Kota ini telah mengalami lonjakan kasus yang terkait dengan misi keagamaan yang telah mencatat setidaknya 125 orang dengan hasil tes positif, terhitung sebagian besar infeksi kota, menurut pernyataan pemerintah, melansir Channel News Asia.
“Semua acara yang mengumpulkan lebih dari 10 orang di depan umum dilarang di seluruh kota, tetapi kota sedang mempertimbangkan untuk menurunkan jumlah orang menjadi hanya lima,” kata pemerintah.
Distrik Go Vap, tempat Misi Revival Ekklesia berada, akan berada di bawah pembatasan penuh, dan masyarakat yang ada di sana tidak akan diizinkan keluar jika tidak perlu, kata pernyataan itu.
Kota Ho Chi Minh pada hari Jumat, 28 Mei 2021, menutup toko-toko, restoran dan layanan lainnya, dan menangguhkan kegiatan keagamaan sampai pemberitahuan lebih lanjut, kata kota itu dalam sebuah pernyataan.
Orang berusia 60 tahun ke atas akan didorong untuk tinggal di rumah, katanya juga.
Setelah berhasil menahan COVID-19 hampir sepanjang tahun lalu, Vietnam sekarang berjuang melawan wabah yang menyebar lebih cepat.
Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengatakan pada hari Sabtu, 29 Mei 2021, bahwa negara itu telah mendeteksi varian baru dari virus corona yaitu campuran strain dari India dan Inggris yang menyebar dengan cepat melalui udara, surat kabar online VnExpress melaporkan.
Hampir 3.600 orang telah terinfeksi di 31 dari 63 kota dan provinsi sejak akhir April, terhitung lebih dari setengah dari total infeksi di negara itu.
Vietnam telah melaporkan total 6.396 kasus virus corona hingga Sabtu, 29 Mei 2021, dengan 47 kematian.