CakapCakap – Cakap People! Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi muncul secara langsung di sidang pengadilan pada Senin, 24 Mei 2021, untuk pertama kalinya sejak pemerintahnya dikudeta oleh militer hampir empat bulan lalu, kata pengacaranya.
Suu Kyi, 75 tahun, terlihat dalam keadaan sehat selama pertemuan 30 menit dengan tim hukumnya, tetapi mengatakan dia tidak memiliki akses ke media selama penahanan dan hanya sebagian mengetahui apa yang terjadi di luar, kata kepala tim hukumnya, Khin Maung Zaw, kepada Reuters.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada 1991 atas upayanya membangun demokrasi itu termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang ditahan sejak kudeta 1 Februari. Dia menghadapi dakwaan seputar memiliki radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara, dengan ancaman hukuman 14 tahun penjara.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara mengambil alih kekuasaan, dengan aksi protes harian, pawai dan pemogokan nasional terhadap junta. Itu telah menewaskan lebih dari 800 orang, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Suu Kyi “mendoakan masyarakat yang sehat” saat bertemu dengan para pengacaranya. Selain itu, ia juga menyinggung soal partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang rencananya akan segera dibubarkan oleh Komisi Pemilihan yang ditunjuk junta.
“Partai kami tumbuh dari masyarakat sehingga akan tetap ada selama masyarakat mendukungnya”, ucap Suu Kyi yang dikutip oleh Khin Maung Zaw.
Komisi pemilihan Myanmar yang ditunjuk junta akan membubarkan NLD dengan alasan bahwa kemenangannya dalam pemilihan November 2020 lalu adalah diwarnai penipuan, media melaporkan pada hari Jumat, mengutip seorang komisioner. Tuduhan itu telah dibantah oleh mantan komisi pemilihan sebelumnya.
Komisioner tersebut juga mengancam akan menindak “pengkhianat” yang terlibat.
Suu Kyi mengatakan satu-satunya informasi yang dia terima dari luar adalah ketika polisi menanyakan pendapatnya tentang beberapa hal, kata Khin Maung Zaw. Dia menolak untuk menanggapi karena dia tidak menyadari situasi sepenuhnya, katanya.
Tim hukum juga bertemu dengan presiden yang digulingkan dan salah satu terdakwa Win Myint untuk membahas kasus-kasus terhadapnya, kata Khin Maung Zaw.
Karena sidang hari Senin memungkinkan para terdakwa untuk bertemu dengan pengacara mereka, hakim ketua menunda sidang sampai 7 Juni, kata pengacara tersebut.
Dalam wawancara pertamanya dengan media asing sejak kudeta, pemimpin junta Min Aung Hlaing juga mengatakan Suu Kyi dalam keadaan sehat saat dia menjelaskan jumlah orang yang terbunuh oleh pasukan keamanan dalam aksi protes sejak kudeta.
Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan dalam wawancara pada Kamis, 20 Mei 2021, bahwa jumlah korban sebenarnya sekitar 300 dan 47 polisi juga telah tewas.